close
Dauroh Tahsin Tahfidz Ramadhan
Logo Website Annajah
Search

Bagaimana Cara Membaca Al Qur’an dengan tahsin

bagaimana cara membaca alquran denga tahsin

Table of Contents

Bagaimana cara membaca Al Qur’an dengan tahsin ? Al Qur’an merupakan kitab yang mulia yang diturunkan Allah melalui Malaikat yang mulia yakni Malaikat Jibril, kepada Rasul yang mulia yakni Nabi Muhammad SAW.

Sebagai umatnya Rasulullah SAW, sudah menjadi kewajiban untuk memuliakan kitab suci Al Qur’an tersebut. Salah satu caranya yakni dengan membacanya secara baik dan benar.

Belajar membaca Al Qur’an dengan baik dan benar diistilahkan dengan tahsin Al Qur’an. Pengertian secara bahasa dari tahsin Al Qur’an adalah memperbaiki atau memperbagus cara membaca Al Qur’an.

Makna tahsin disamakan dengan istilah tajwid, yakni belajar membaca Al Qur’an dengan mengetahui cara pengucapan huruf Arab yang benar. Membaca Al Qur’an harus disertai dengan pengucapan makharijul huruf yang benar, sifat-sifat huruf yang benar maupun kaidah-kaidah hukum tajwid yang benar.

Keutamaan Membaca Al-Qur’an dengan Tahsin

Tujuan dari kita membaca Al Qur’an dengan tahsin yakni agar terhindar dari kesalahan dalam pengucapan huruf-hurufnya maupun kaidah-kaidah hukumnya. Seperti yang sudah kita ketahui di artikel sebelumnya bahwa kesalahan dalam membaca Al Qur’an bisa mengakibatkan perubahan makna dalam Al Qur’an, yang artinya hal itu dapat mengubah isi dari kandungan Al Qur’an tersebut.

Semisal kita akan membaca  عَذَابٌ اَلِيْمٌkemudian kita membacanya dengan bacaan عَذَابٌ عَلِيْمٌ, maka maknanya akan sangat berbeda. Kalimat pertama bermakna “adzab yang pedih”, sedangkan kalimat kedua bermakna “adzab orang yang berilmu”. Bisa kita bayangkan bagaimana jika yang kita baca itu adalah doa, maka maknanya sungguh jauh berbeda bahkan bisa bermakna berlawanan.

Na’udzubillahi min dzalik.

Selain menghindari kesalahan makna dalam membaca Al Qur’an, tahsin Al Qur’an juga mempelajari bagaimana agar bacaan kita terdengar lebih indah. Ketika seseorang membaca Al Qur’an dengan indah dan bagus, maka akan membuat yang membaca maupun yang mendengar tersentuh hati dan menumbuhkan sakinah (ketenangan).

Ibnu Jazari berkata, ”Al Qur’an dibaca dengan tahqiq, hadr dan tadwir. Semua diikuti dengan sebagus-bagusnya suara dan lahn (dialek) orang Arab; secara tartil dan bertajwid sesuai dengan kaidah bahasa Arab.”

Membaca Al Qur’an dengan tahsin sangatlah penting dan menjadi kewajiban. Bahkan, para ulama’ salaf (ulama generasi awal) dan kholaf (ulama generasi akhir) pun telah menyepakati bahwa membaca Al Qur’an dengan tajwid atau tahsin hukumnya adalah wajib bagi setiap muslim (fardhu ‘ain).

Cara Membaca Al-Qur’an dengan Tahsin

Banyak sekali keutamaan membaca Al Qur’an dengan tahsin. Lantas, bagaimana caranya agar bisa membaca Al Qur’an dengan tahsin?

Mari kita simak penjelasan bagaimana cara membaca Al Qur’an dengan tahsin.

1. Mempelajari Tajwid

Agar bacaan Al Qur’an baik dan benar, maka wajib mempelajari tajwid. Harus adanya komitmen, baik dalam mempelajarinya maupun mengamalkannya melalui bacaan. Beberapa bahasan dalam tajwid yang perlu dipelajari yaitu :

  • Ahsanul harakat

Ahsanul harakat mempelajari bagaimana pengucapan harakat fathah, kasrah dan dhommah dengan sempurna. Dhammah diucapkan dengan membulatkan (memonyongkan) mulut (dua bibir). Kasrah diucapkan dengan menurunkan rahang bawah, dan fathah diucapkan dengan membuka mulut dengan sempurna.

  • Makharijul huruf (tempat keluarnya huruf)

Huruf hijaiyah yang berjumlah 29 huruf memiliki tempat keluarnya masing-masing saat pengucapannya. Terdapat 5 tempat keluar huruf yang utama, yaitu tenggorokan dan rongga mulut, tenggorokan, lidah, dua bibir dan rongga hidung. Insyaallah penjelasan lengkap tentang makharijul huruf akan disampaikan pada artikel tersendiri.

  • Sifat-sifat huruf

Mengutip penjelasan dari Ustadz Hartanto Saryono, Lc, manfaat mengetahui sifat-sifat huruf yaitu :

  1. Membedakan huruf-huruf yang memiliki kesamaan makhraj, dimana huruf-huruf tersebut akan menjadi satu huruf bila tanpa sifat-sifatnya. Contoh : huruf tha’ dan ta, sin dengan shad
  2. Memperbagus pelafalan suatu huruf
  3. Mengetahui huruf yang kuat dan yang lemah sehingga dapat mengetahui huruf yang boleh diidghamkan dan yang tidak boleh. 
  • Tarqiq dan Tafkhim

Tarqiq artinya adalah menguruskan atau menipiskan bunyi huruf yang disebabkan oleh tidak menyempitnya tenggorokan dan tidak naiknya suara huruf ke kubah langit-langit rongga mulut. Sedangkan tafkhim adalah menebalkan bunyi huruf yang disebabkan oleh menyempitnya tenggorokan dan naiknya suara huruf ke kubah langit-langit rongga mulut.

  • Hukum Mad

Mad artinya dalah memanjangkan suara dalam bacaan Al Qur’an. Huruf mad terdiri dari tiga, yakni alif, ya’ dan waw. Panjang bacaan mad beragam, dari dua harakat sampai enam harakat, disesuaikan dengan kaidahnya.

  • Hukum nun dan mim

Hukum nun dan mim terdiri dari :

  1. Nun dan mim bertasydid
  2. Nun sakinah dan tanwin
  3. Mim sakinah
  4. Tingkatan ghunnah
  • Waqaf dan Ibtida’ 

Ilmu waqaf dan ibtida’ adalah ilmu tentang kaidah-kaidah untuk mengetahui tempat yang dibenarkan dan yang tidak dibenarkan sebagai tempat menghentikan dan memulai bacaan Al Qur’an.

  • Dan lain-lain

Masih banyak ilmu tajwid yang harus dipelajari, namun tidak bisa dibahas secara rinci dalam bahasan ini. Oleh karenanya memang dibutuhkan praktik langsung agar mengetahui secara detail tentang ilmu-ilmu tajwid yang sangat kompleks.

2. Konsistensi Belajar dan Berlatih Setiap Hari

Belajar membaca Al Qur’an dengan tahsin dibutuhkan kesabaran, karena begitu banyak ilmu yang harus dipelajari. Oleh karenanya, untuk memperlancar bacaan dan bisa menguasai ilmu-ilmu tajwid dengan komprehensif dibutuhkan konsistensi belajar dan harus berlatih setiap hari.

Tidak seperti belajar pelajaran lainnya yang mungkin bisa kita hafalkan atau ulang-ulang sendiri materinya. Belajar tahsin dibutuhkan praktik atau latihan langsung dan harus terus-menerus diterapkan. Jika tidak dilatih setiap hari, kemungkinan besar ilmu yang dipelajari akan hilang atau terlupa.

3. Guru Pendamping

Hal yang paling penting dalam belajar membaca Al Qur’an dengan tahsin adalah adanya guru pendamping. Guru pendamping tidak hanya sekedar mengajarkan secara keilmuan, namun akan memberikan contoh praktek cara membaca Al Qur’an sesuai kaidah tajwid.

Selain itu, guru pendamping sangatlah berperan dalam mendidik kedisiplinan maupun memberikan nasihat-nasihat yang menjadi bekal untuk para santri atau siswa yang belajar membaca Al Qur’an. Keberadaan guru pendamping juga akan menambah keberkahan bagi para murid atau santri karena keilmuan yang dimiliki oleh guru tersebut.

Sehingga proses belajar mengajar Al Qur’an tersebut tidak hanya sekedar pembelajaran biasa, namun akan dipenuhi dengan pahala dan keberkahan dalam majelis ilmu. Sangat disarankan untuk memilih guru yang sudah memiliki ijazah atau sertifikat mengajar, sehingga ilmu yang dipelajari sesuai dengan kaidah hukum tajwid yang Rasulullah contohkan.

Nah semua ada di Pondok Tahfidz Annajah. Ada kelas onlinenya lagi!
Yuk gabung sekarang juga di Program Annajah