Kitab Bulughul Marom merupakan salah satu kitab yang sangat populer di kalangan pesantren salafiyah. Pasalnya, kitab ini menjadi pegangan para ulama dalam mengkaji suatu Hadits. Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba mengulas tentang kitab Bulughul Maram.
Apa Itu Kitab Bulughul Maram?
Kitab Bulughul Maram adalah kitab yang berisi kumpulan Hadits hukum yang bobot dan kualitasnya diakui oleh para ulama. Meskipun isinya ringkas karena hanya memuat pokok-pokok hadis hukum saja, tetapi kitab ini merupakan rujukan yang sangat penting di zaman sekarang
Para ulama berupaya memberikan atensi pada kitab ini dengan memberikan syarah serta menguraikan hukum fiqih yang terkandung.
Kitab Bulughul Maram ditulis oleh Ibnu Hajar Al Asqalani, seorang ulama sekaligus ahli fiqih. Kitab ini memiliki nama lengkap yakni Bulughul Maram Min Adatil Ahkam (بلوغ المرام من أدلة الأحكام), yang artinya “Mencapai Keinginan Melalui Dalil-Dalil Hukum Ibnu Hajar Al Asqalani menyusun secara cermat kitab ini dengan teknik penulisan Hadits yang indah sehingga orang-orang dapat menghafalkannya dengan mudah.
Banyak para ahli fiqih yang menjadikan kitab ini sebagai kitab rujukan hukum fiqih, karena di dalamnya ditulis dengan jelas keterangan derajat Hadits. Pola penulisannya pun sistematis sesuai urutan ulasan bab fiqih. Pada akhir kitab ditulis mengenai adab, akhlak, dzikir dan doa.
Keutamaan spesial dari kitab Bulughul Marom membuat kitab ini kemudian menjadi fondasi fiqih dalam Mazhab Syafi’i. Selain membahas asbabul wurud Hadits, penyusunnya juga melakukan perbandingan beberapa riwayat Hadits dari jalur lain.
Kitab Bulughul Maram Membahas Tentang Apa?
Kitab Bulughul Maram membahas tentang Hadits tematik yang di dalamnya memuat berbagai Hadits Rasulullah yang menjadi sumber hukum fiqih (istinbath) oleh para ulama dan ahli fikih.
Sebagai rujukan utama fikih dari mazhab imam Syafi’i, kitab ini diakui secara global dan memiliki banyak terjemahan di seluruh dunia. Dalam kitab ini terdapat sekitar 1500-an Hadits yang mana Di setiap akhir habis disebutkan siapa perawi Hadits asal.
Kitab ini memasukkan berbagai hadis yang sumbernya dari berbagai rujukan utama seperti Shahih Al-Bukhari, Shahih Muslim, Sunan At-Tirmidzi, Sunan Abu Dawud, Sunan Ibnu Majah, Sunan An-Nasa’i, Musnad Ahmad dan lain sebagainya.
Ada berbagai keutamaan dan keistimewaan kitab ini karena semua hadis yang termuat menjadi pondasi fiqih. Bahkan kitab Bulughul Marom menjadi kitab perujukan Hadits terpercaya yang digunakan secara luas tanpa melihat mazhab fiqihnya.
Ada beberapa ulama yang mensyarahkan kitab Bulughul Maram dalam berbagai karya mereka, di antaranya sebagai berikut.
- Muhammad bin Ismail Ash-Shan’adi: Subuh As Salam
- Muhammad bin Yusuf Al Ahdal: Syarh as Sayyid Muhammad bin Yusuf Al Ahdal
- Abu Al Khair Khan bin Nawab: Fatah Al Alam
- Al Alamah Al Mualuwi Ahmad Hasan ad Dahlawi: Syarh Al Alamah Al Mualuwi Ahmad Hasan Ad Dahlawi
Artinya sangat wajar jika kitab ini sangat populer bagi kalangan penuntut ilmu Hadits khususnya para tabiin yang memperdalam mazhab fiqih.
Keistimewaan Kitab Bulughul Maram
Adapun beberapa keutamaan kitab Bulughul Maram adalah sebagai berikut.
1. Ikhtisar
Ikhtisar artinya ringkas. Maksudnya, kitab Bulughul Maram memuat berbagai Hadits Rasulullah secara ringkas tanpa pengulangan. Keistimewaan ini dapat diketahui jika sudah mengetahui betapa kayanya yang termuat pada lembaran kitab-kitab Hadits.
Sebagai gambaran, untuk Hadits Shahih Bukhari terdapat 7000-an Hadits dengan edisi cetakan standar diproduksi menjadi 4 jilid.
Padahal kitab hadis ini tidak hanya memuat Shahih Bukhari saja, tetapi juga Shahih Muslim, Sunan An-nasa’i, sunan Abu Dawud, Sunan At-Tirmidzi dan lain-lain. Jadi dapat dibayangkan jika mempelajari semua itu tentunya sangat rumit, sehingga kitab Bulughul Maram meringkas semua hadis tersebut pada satu kitab.
2. Intiqo’
Intiko artinya seleksi. Dalam hal ini, kitab Bulughul Maram hanya memuat kitab hadis hukum. Sedangkan hadis seperti akhlak, aqidah, kisah-kisah, munaqib sahabat, tanda-tanda kiamat dan hadis lain selain hukum tidak disajikan.
Keistimewaan intiqah ini dapat dibayangkan saat kita mengkaji satu jenis kitab fiqih kategori mutawal, misalnya kitab Al Mughni karangan Ibnu Qudamah Al Maqdisi. Kitab ini berisi 15 jilid dengan jumlah setiap jilid sekitar 500 halaman, sehingga totalnya ada 7500 halaman. Tentu kitab tersebut merupakan referensi lengkap untuk dalil di setiap pembahasan hukum fiqih.
Namun Ibnu Hajar lebih meringankan kita untuk dapat mengetahui secara spesifik terkait Hadits hukum saja, sehingga kita tidak perlu membaca semua kitab Al Mughni, tetapi cukup membaca Bulughul Marom untuk memahami hadis hukum.
3. Takhrij
Tahrij menunjukkan lokasi Hadits. Misalnya, pada hadis ini diriwayatkan atau berani dalam Mu’jam Al-kabir, diriwayatkan oleh Bukhari dalam shahihnya. Inilah yang disebut dengan takhrij.
Biasanya tahrij juga disertakan penilaian tentang status hadis, apakah hadis tersebut sahih, hasan, dhoif, atau Hadits palsu. Dengan keutamaan tahrij ini maka validitas hadis lebih jelas.
Apalagi saat ini banyak berseliweran Hadits tetapi status hadisnya tidak jelas. Oleh karenanya, tahrij pada Bulughul Maram dapat menjamin validitas Hadits yang termuat.
Kitab Bulughul Marom adalah kitab Hadits hukum fikih yang sangat penting kita pelajari di zaman sekarang. Penulisannya yang ringkas membuat kita sebagai umat muslim lebih mudah untuk mempelajarinya.