Banyak hadits tentang aqiqah yang telah disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW untuk merayakan lahirnya putra ataupun putri dari seseorang. Sebelum kita menyebutkan hadits tentang aqiqah alangkah baiknya apabila kita mengetahui lebih lanjut tentang aqiqah, hukum, hadits dan tata cara melakukannya. Yuk simak artikel ini
Apa itu Aqiqah?
Para ulama menyebutkan pengertian aqiqah di dalam bukunya seperti Sayyid Sabiq dari buku fiqih sunnah 5 mengartikan aqiqah sebagai Binatang yang disembelih untuk anak yang dilahirkan. Lalu didalam kitab fiqih Syafi’iyah, aqiqah secara bahasa adalah sebutan untuk rambut yang berada di kepala si bayi, sedangkan secara istilah aqiqah adalah sesuatu yang disembelih ketika menggundul kepala si bayi.
Dari penjelasan di atas, ada kata disembelih, apa sih yang disembelih itu, yang disembelih itu tergantung dari jenis kelamin yang lahir, apabila yang lahir itu laki-laki, maka yang disembelih adalah dua ekor kambing, sedangkan apabila yang lahir adalah Perempuan, maka yang disembelih adalah satu ekor kambing.
Hukum Melakukan Aqiqah
Melakukan aqiqah pada bayi yang baru lahir adalah Sunnah Mu’akkad. Di mana arti dari sunnah mu’akkad adalah sunnah yang dianjurkan atau diutamakan. Maksud dari hal ini adalah apabila keluarga yang punya bayi baru lahir itu mampu secara ekonomi, maka ia dianjurkan untuk melakukan aqiqah. Namun, apabila keluarga tersebut secara ekonomi kurang hingga kesusahan dalam kehidupan sehari-hari, maka pelaksanaan aqiqah bisa ditiadakan.
Dalil dan Hadits tentang Aqiqah
Berikut beberapa dalil yang mengatakan tentang aqiqah:
عَنْ سَلْمَانَ بْنِ عَامِرٍ الضَّبِّىِّ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- مَعَ الْغُلاَمِ عَقِيقَتُهُ فَأَهْرِيقُوا عَنْهُ دَمًا وَأَمِيطُوا عَنْهُ الأَذَى
“Dari Salman bin ‘Amir Adh Dhabbi, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Pada (setiap) anak laki-laki (yang lahir) harus diaqiqahi, maka sembelihlah (aqiqah) untuknya dan hilangkan gangguan darinya.” (HR. Bukhari no. 5472)
عَنْ سَمُرَةَ بْنِ جُنْدُبٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ : كُلُّ غُلاَمٍ رَهِينَةٌ بِعَقِيقَتِهِ تُذْبَحُ عَنْهُ يَوْمَ سَابِعِهِ وَيُحْلَقُ وَيُسَمَّى
Dari Samurah bin Jundab, Rasulullah SAW bersabda: “Semua anak bayi tergadaikan dengan aqiqahnya yang pada hari ketujuhnya disembelih hewan (kambing), diberi nama dan dicukur rambutnya.” (Hadits riwayat Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’I, Ibnu Majah, Ahmad, Ad-Darimi)
Hadits pertama mengatakan dengan aqiqah itu akan menghilangkan gangguan, sedangkan hadits kedua mengatakan anak tergadaikan dengan aqiqahnya. Apa itu maksud dari keduanya, maksud dari keduanya adalah menurut dari beberapa ulama seperti Imam Ahmad bin Hambal mengatakan bahwa jika seorang anak tidak diaqiqah maka anak tersebut tidak akan memberi syafaat kepada kedua orang tuanya.
Lalu ada juga Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin yang mengatakan bahwa dengan dilakukannya aqiqah maka anak tersebut akan lepas dari kegelisahan dalam masalah agama maupun masalah dunia.
عَنْ أُمِّ كُرْزٍ الْكَعْبِيَّةِ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ : عَنِ الْغُلاَمِ شَاتَانِ مُكَافِئَتَانِ وَعَنِ الْجَارِيَةِ شَاةٌ. قَالَ أَبُو دَاوُدَ سَمِعْتُ أَحْمَدَ قَالَ مُكَافِئَتَانِ أَىْ مُسْتَوِيَتَانِ أَوْ مُقَارِبَتَانِ.
Dari Ummu Kurz Al Ka’biyyah, ia berkata, saya mendengar Rasulullah shallallahu wa ‘alaihi wa sallam bersabda, “Untuk anak laki-laki dua kambing yang sama dan untuk anak perempuan satu kambing.” Abu Daud berkata, saya mendengar Ahmad berkata, “Mukafiatani yaitu yang sama atau saling berdekatan.” (HR. Abu Daud no. 2834 dan Ibnu Majah no. 3162. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)
Dari dalil di atas maka bisa diketahui bahwasanya jumlah kambing yang disembelih itu tergantung dengan jenis kelamin bayi, laki-laki dua ekor, Perempuan satu ekor.
Tata Cara Melakukan Aqiqah
Berikut adalah tata cara melakukan Aqiqah:
1. Siapkan hewan yang akan disembelih
Siapkan hewan sesuai dengan jenis kelamin dari sang bayi, laki-laki dua ekor kambing, perempuan satu ekor kambing.
2. Perhatikan proses penyembelihan
Perhatikan proses penyembelihan kambing tersebut, karena bisa jadi tidak sesuai syariat Islam, seperti tidak mengarahkan hewan ke arah kiblat, tidak membaca bismillah ketika akan menyembelih dan lain sebagainya.
3. Membagikan daging sembelihan
Umumnya bagi masyarakat di Indonesia pembagian daging sembelihan ini sudah di masak, sehingga orang yang dibagikan tinggal memakannya saja.
4. Mencukur rambut bayi
Setelah membagikan daging, jangan lupa untuk mencukur rambut bayi dan memberikan nama yang baik, karena nama adalah doa.
Pada era ini, banyak catering-catering untuk proses aqiqah, hal ini sangat membantu karena kita sendiri tidak perlu repot untuk mempersiapkan hewan, menyembelih dan memasak daging sembelihan.
Kita hanya perlu membagikan makanan dari catering aqiqah tersebut kepada orang lain dan langsung ke proses mencukur rambut bayi dan memberikan nama.
Itulah beberapa hadits tentang aqiqah dan tata cara pelaksanaan aqiqah, semoga ilmu yang tersampaikan pada artikel ini bermanfaat.
Ikuti terus informasi dan ilmu terbaru dari blog Annajah. Anda juga bisa datang dan belajar langsung di Pondok Tahsin dan Tahfidz Quran Annajah, yang terletak di Kampung Inggris Pare Kediri.