Penjelasan tentang cinta banyak disebutkan dalam hadits tentang cinta yang bisa menjadi referensi kita untuk belajar cinta yang lebih luas. Cinta sendiri merupakan sebuah anugerah yang paling indah yang diberikan oleh Allah SWT pada umat manusia. Cinta bukan hanya pada pasangan saja, namun juga terdapat jenis cinta kepada Allah SWT, cinta pada Rasulullah SAW, cinta pada orang tua, cinta pada sesama manusia dan cinta pada pasangan.
Cinta Menurut Pandangan Islam
Dalam ajaran agama Islam, beberapa kalangan ulama memberikan definisi tentang cinta dan pengertiannya dengan cara yang lebih kompleks. Seperti pengertian cinta menurut Imam Ar-Roghib Al-Asfahani yang memaknai cinta adalah menghendaki atau mengharap pada sesuatu yang kau lihat atau kau menyangka sesuatu tersebut adalah baik. Cinta menurutnya terbagi menjadi 3 jenis yaitu:
1. Cinta dengan tujuan kemanfaatan
Seperti jenis cinta yang ditujukan pada sesuatu yang bisa diambil manfaatnya. Cinta jenis ini berdasarkan pada QS.As-Shoff ayat 13 yaitu:
وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Artinya: “Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.”
2. Cinta dengan tujuan untuk kenikmatan atau keindahan
Contohnya seperti cinta yang dimiliki dua sejoli misalnya cinta antara laki-laki dan perempuan.
3. Cinta dengan tujuan untuk keutamaan
Merupakan jenis cinta yang ditujukan pada kalangan ahli ilmu pada sebagian ke sebagian yang lainnya dikarenakan memiliki ilmu. Hakikatnya cinta jenis ini ada karena orang yang berilmu memiliki derajat yang lebih tinggi dan dihormati oleh banyak orang.
Dalam Al-Qur’an sendiri tercatat kurang lebih ada penyebutan kata cinta sebanyak 93 kali yang ditulis dengan berbagai bentuk kata kerja. Namun secara jelas disebutkan bahwa perasaan cinta yang dimiliki merupakan bagian dari fitrah manusia. Agar bisa lebih memahami perihal cinta dari sudut pandang Islam, sebaiknya ketahui beberapa hadis tentang cinta berikut ini.
Hadits tentang Cinta dan Maknanya
Di bawah ini adalah beberapa hadis yang membahas tentang cinta, baik itu mencintai maupun dicintai sesuai yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
a. Hadis tentang cinta sesama muslim
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتعاطفهم كمثل الجسد إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالسهر والحمى
Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mencintai, menyayangi, berbelas kasih terhadap sesama, ibarat satu jasad. Apabila anggota badan ditimpa sakit, seluruh badan lainnya akan merasakan sakit.”
b. Hadis tidak disebut beriman kecuali saling mencintai
وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ، لاَ تَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوا، وَلاَ تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوا
Artinya: “Demi Dzat yang jiwaku dalam genggamannya. Kalian tidak akan masuk surga sampai kalian beriman, dan kalian tidak akan (sempurna) beriman sampai kalian saling mencintai,” (HR. Muslim).
c. Hadis tentang pernikahan (cinta pada lawan jenis)
نْكَحُ الْمَرْأَةُ لِأَرْبَعٍ: لِمَالِهَا، وَلِحَسَبِهَا، وَلِجَمَالِهَا، وَلِدِينِهَا، فَاظْفَرْ بِذَاتِ الدِّينِ تَرِبَتْ يَدَاكَ
Artinya: “Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi Muhammad SAW bersabda: “Perempuan dinikahi karena empat perkara: karena hartanya, keturunannya, kecantikannya, dan agamanya. Maka pilihlah perempuan yang taat beragama, niscaya engkau beruntung.” (HR Bukhari)
d. Hadis tentang berlaku baik terhadap sesama
المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يخذله ولا يحقره بحسب امرىء من الشر أن يحقر أخاه المسلم
Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Seorang muslim itu bersaudara dengan muslim lainnya. Ia tidak boleh menganiayanya, menelantarkannya, dan meremehkannya. Orang yang merendahkan saudaranya se-Islam adalah orang yang buruk perangainya.” (HR Muslim)
e. Hadis mencintai sesama karena Allah
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ طَعْمَ الإِيمَانِ مَنْ كَانَ يُحِبُّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ وَمَنْ كَانَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا وَمَنْ كَانَ أَنْ يُلْقَى فِى النَّارِ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ أَنْ يَرْجِعَ فِى الْكُفْرِ بَعْدَ أَنْ أَنْقَذَهُ اللَّهُ مِنْهُ
Artinya: Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tiga perkara yang apabila ada pada diri seseorang ia akan mendapatkan manisnya iman, yakni orang yang mencintai seseorang tetapi tidak mencintainya kecuali karena Allah. Orang yang menjadikan Allah dan rasul-Nya lebih ia cintai dari selain keduanya, dan orang yang lebih dicinta dimasukkan ke dalam neraka daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya.” (HR Muslim)
f. Hadis tentang sifat yang dicintai Allah dan Rasul-Nya
إِنَّ فِيْكَ خَصْلَتَيْنِ يُحِبُّهُمَا اللَّهُ الْحِلْمُ وَالأَنَاةُ
Artinya: “Sesungguhnya kamu mempunyai dua akhlak yang sangat dicintai Allah dan Rasul-Nya, yaitu sifat al-hilm (mampu menahan emosi) dan al-anah (sikap tenang dan tidak tergesa-gesa),” (HR. Muslim).
g. Hadis tentang seseorang akan bersama orang yang dicintai
الْمَرْءُ مَعَ مَنْ أَحَبَّ وَأَنْتَ مَعَ مَنْ أَحْبَبْتَ
Artinya: “Seseorang akan bersama dengan orang yang ia cintai. Dan engkau akan bersama orang yang engkau cintai,” (HR. Tirmidzi).
Itulah ulasan tentang cinta dalam ajaran Islam dan hadis tentang cinta yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.
Dengan beberapa hadits cinta di atas semoga makna cinta yang sesungguhnya dapat kita terapkan dalam kehidupan beragam dan bersosial, yakni cinta kepada Allah, Rasul, Kitab, dan sesama umat manusia dan seluruh makhluk hidup ciptaan Allah S.W.T.
Pelajari dan maknai lebih dalam terkait hadits-hadits sahih lainnya seputar kehidupan sehari-hari bersama Annajah!