close
Dauroh Tahsin Tahfidz Ramadhan
Logo Website Annajah
Search

Inilah Biografi Lengkap Pengarang Kitab Risalatul Muawanah

Inilah Biografi Lengkap Pengarang Kitab Risalatul Muawanah

Table of Contents

Hingga saat ini para ulama terus berkarya, seperti Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad yang merupakan Pengarang kitab Risalatul Muawanah. Kitab tersebut diselesaikan pada 23 Sya’ban 1068 H atau sekitar 1340 M.

Kitab ini berisi kumpulan nasihat kebaikan yang awalnya untuk saudara dan anggota keluarganya. Namun kemudian, Habib Abdullah memberikan nasihat ini kepada umat secara luas, yaitu seluruh umat Islam.

Hal ini dilakukan mengingat setiap manusia pastinya menginginkan kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat. Manusia senantiasa mengharapkan surga atas amal baik di kehidupan selama di dunia.

Namun menuju surga tidaklah mudah, banyak setan yang mengganggu yang membuat manusia melakukan maksiat dengan tujuan menggoda manusia agar menjadi penghuni neraka bukan surga.

Untuk dapat masuk ke dalam surga, Allah SWT membuat perintah dan anjuran serta larangan yang harus dipatuhi oleh manusia. Banyak ayat-ayat Al-Quran atau hadis Nabi SAW berisi tentang himbauan dan anjuran untuk masuk ke dalam surga. Banyak juga kitab yang telah dibuat oleh para ulama.

Kisah Masa Kecil dan Pengarang Kitab Risalatul Muawanah

Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad lahir pada hari Rabu tanggal 5 bulan Syafar 1044 H, di Desa Sabir Kota Tarim Negeri Yaman. Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad memiliki Ayah bernama Sayyid Alwy bin Muhammad Al-Haddad dan Ibunya bernama Syarifah Salwa yang dikenal sebagai wanita ahli Ma’rifah. Beliau tumbuh di kota Tarim.

Semasa hidupnya Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad dijauhkan pandangan yang diharamkan oleh Allah SWT. Allah telah mengganti Penglihatan lahiriah dengan penglihatan batin yang kuat dan berharga dengan harapan mendorong beliau untuk tekun dan giat dalam menuntut ilmu agama.

Saat umur 4 tahun, Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad terkena cacar sehingga menjadi buta. Buta yang dialaminya membuat beliau tidak seperti anak pada umumnya untuk bermain melainkan menghafal Al-Quran dan beribadah untuk melawan nafsu dan mencari ilmu.

Pengarang kitab Risalatul Muawanah yaitu Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad memiliki fisik dengan warna kulit putih, berdada bidang, tinggi dan tidak terlalu gempal. Wajahnya yang manis membuat dan sangat mengembirakan orang lain saat berada di majlis.

Orang-orang yang menghadiri majlis Al-Habib sangat fokus apa yang disampaikan beliau hingga mereka lupa dengan kehidupan dunia. Habib Abdullah merupakan contoh baik dalam hal yang dibicarakan maupun yang diamalkan. Beliau memiliki semangat tinggi dalam hal keagamaan. Beliau memiliki sifat mulia dan pemurah sehingga beliau menghindari dari pujian.

Karena ketekunan Habib Abdullah dalam hal agama semenjak masih kecil, beliau dinobatkan oleh Allah SWT dan guru-guru sebagai da’i. Akibatnya banyak murid yang datang untuk menuntut ilmu kepada Habib Abdullah. Para murid tidak hanya belajar namun mendengar nasihat dan mencari berkah.

Pengarang kitab Risalatul Muawanah yaitu Habib Abdullah rajin dalam merangkum dan menyusun buku-buku nasihat dalam bentuk kitab. Tidak hanya itu beliau juga menyusun wirid yang digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Beliau wafat pada tanggal 7 Dhul-Qo’dah 1132 H pada usia 98 tahun. Beliau dimakamkan di kota Tarim, Hadhromut, Yaman.

Kitab Risalatul Muawanah Membahas Tentang?

Ayat-ayat Al-Quran atau hadist sudah cukup memberikan himbauan dan anjuran untuk menuju surga. Namun banyak yang membuat kitab untuk menunjukkan kreativitasnya, maka membuat Habib Abdullah terdorong membuat kitab yang berjudul Risalah Al-Muawanah wa Al-Muzhaharah wa Al-Muwazarah li Ar-Raghibin minn Al-Mu’minin fi Suluk Thariq Al-Akhirah.

Kitab ini menggunakan bahasa yang ditujukan untuk kaum muslimin. Pengarang kitab Risalatul Muawanah yaitu Habib Abdullah membuat kitab yang memiliki kelebihan yaitu mudah dicerna karena tertuang dengan bahasa yang sederhana. Tidak hanya itu, tulisan dibuat dengan tingkat kedalaman yang luar biasa yang dapat membuat para pembaca tersentuh.

Kitab Risalatul Muawanah yang dibuat oleh Habib Abdullah ini digunakan sebagai kurikulum pada studi tasawuf, dimana dalam pengaplikasiannya pada Bulan Ramadhan untuk dikhatamkan. Berikut akan dijelaskan mengenai tasawuf yang terletak pada keteguhan iman dan keyakinan hati.

Keyakinan tidak mudah untuk dihempaskan yang disebarkan oleh setan, karena setan tidak akan berhenti mengganggu anak Adam. Maka tingkatan keimanan dikelompokkan menjadi tiga lapisan.

Berikut akan dijelaskan:

  • Tingkatan pertama yaitu Iman. Kategori ini diisi oleh kalangan yang kadar keimanannya tidak stabil dan naik turun.
  • Tingkatan kedua yaitu iman yang kokoh di hati dan tidak goyah. Pada tingkatan ini, kemampuan manusia hampir mampu melihat yang gaib. Tingkatan kedua ini disebut Yaqin.
  • Tingkatan ketiga yaitu Kasyaf. Tingkatan ini setara dengan para nabi dan wali, yang tidak ada batas antara kasat mata dengan yang gaib.

Itulah tingkatan iman seseorang, lalu pastinya ada yang harus dilakukan untuk membentengi keimanan agar kuat.

Berikut akan dijelaskan:

  • Pertama yaitu membaca, mendengarkan dan merenungkan ayat-ayat serta hadis yang menegaskan kekuasaan dan kebesaran Allah SWT.
  • Kedua yaitu merenungkan begitu kuasanya sang pencipta alam, bumi yang digunakan sebagai tempat berpijak, langit yang luas, dan alam yang begitu indah serta kebutuhan hidup.
  • Ketiga yaitu keyakinan yang telah diterapkan baik secara batin maupun lahir. Dengan berupaya mematuhi perintah dan menjauhi larangan. Dengan keyakinan serta keteguhan pastinya Allah SWT akan membimbing umatnya.

Perjalanan Habib Abdullah Bin Alwi Bin Muhammad Al-Haddad dalan Menyerap Ilmu

Berikut akan kami ulas pengalaman perjalanan Habib Abdullah dalam menyerap ilmu yang tertuang dalam sebuah kalimat:

  • Bila Anda menempatkan diri di hadapan Allah SWT seperti budak bertemu dengan tuannya, maka Allah akan meraih semuanya dengan kesempurnaan.
  • Barang siapa yang tidak bersyukur dengan harta yang dia miliki, meskipun banyak tidak akan membuat puas. Barang siapa yang tidak mengamalkan sedikit ilmu, ketika banyak pun tidak akan mengamalkannya.
  • Barang siapa yang selalu memenuhi hak Allah SWT dan lupa akan hal diri dan temannya, dia merupakan hamba Allah SWT. Begitu sebaliknya jika sibuk memenuhi hal dirinya sehingga lupa akan hak pada Allah, dia adalah hamba nafsu. Dan barang siapa yang sibuk memenuhi hak teman-temannya dan melupakan hak Allah dan hak dirinya, maka dia adalah hamba kekuasaan. Dan jika sibuk memenuhi hak Allah dan temannya, lupa akan hak dirinya maka dia adalah pewaris nabi.

Karya-Karya Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad

Pengarang kitab Risalatul Muawanah yaitu Habib Abdullah bin Alwi Al-Haddad memiliki karya yang dihasilkan, berikut karya-karya beliau:

  1. Risalah al-Mu’awanah wa al-Muzhaharah wa al-Muazarah lir-Raghibin min al-Mu’minin fi as-Suluk Thariq al-Akhirah
  2. Hikam, kumpulan kata-kata Sayyid Abdullah Al-Haddad yang istimewa.
  3. Ad-Durr al-Manzhum li dzawi al-‘Uqul wa al-Fuhum.
  4. Wasilah al-‘ibad ila Zad al-Ma’ad, Berisikan wirid dan shalawat
  5. Majmu, yang berisikan tentang catatan sya’ir, nasihat-nasihat, dan kata mutiara.
  6. Dan lain-lain

Itulah seputar informasi mengenai kitab Risalatul Muawanah yang dibuat oleh Habib Abdullah. Kitab tersebut terkenal di kalangan pesantren karena kitab ini memiliki panduan dalam menjalani hidup, nasihat dan hikmah sebagai hamba Allah SWT.

Kitab ini populer sebab disajikan dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh masyarakat secara luas. 

Baca juga Biografi Lengkap Pengarang Kitab Fathul Qorib! untuk menambah wawasan kamu, ya!