close
Dauroh Tahsin Tahfidz Ramadhan
Logo Website Annajah
Search

Isim Kana wa Akhwatuha: Penjelasan, Fungsi, Anggota, Ciri, Rumus dan Contohnya

penjelasan isim kana wa akhwatuha dan contoh isim kana wa akhwatuha

Table of Contents

Dalam tata Bahasa Arab, Kana Wa Akhwatuha atau Kana dan saudaranya menjadi pengembangan lanjutan dari jumlah ismiyyah (kalimat nominal) yang kemudian dikenal dengan sebutan amil nasikh atau faktor perusak. Apabila ada faktor tersebut, syarat mubtadi khobar yang awalnya wajib marfu’ menjadi rusak hukumnya.

Apa Itu Isim Kana Wa Akhwatuha?

Kana Wa Akhwatuha (Kana dan saudaranya) adalah amil nawashikh yang ada pada susunan ismiyyah. Kana dan saudaranya disebut sebagai amil nawashik atau faktor perusak karena mengubah khobar (merusak khobar) dari wajib marfu menjadi manshub.

Sedangkan untuk mubtada tidak diubah, tetap dengan isim kana berupa rofa’. Contoh pada kalimat (السُّوْقُ مُزْدَحِمٌ بِالنَّاسِ) “Pasar itu dipenuhi manusia”. Setelah kana masuk, maka kalimatnya menjadi (كانَ السُّوْقُ مُزْدَحِمًا بِالنَّاسِ).

Kana dan saudaranya mengubah (مُزْدَحِمٌ ) yang awalnya dhomatain menjadi (مُزْدَحِمًا ) dengan fathatain. Bisa disimpulkan bahwa Kana dan saudaranya berfungsi untuk mengubah/ merusak tatanan hukum khoba dan mubtadi.

Kana dan saudara menashabkan khabar dan merafa’kan mubtada’. Setelah kana masuk, mubtada’ berubah menjadi isim kana. Sedangkan khabar berubah menjadi khabar kana. Apakah hanya kana? Ada yang lain yang disebut saudara-saudara kana (akhwatu kaana) yang jumlahnya 13.

Anggota Isim Kana dan Saudaranya

Kana dan saudara-saudaranya merupakan kalimah fi’il naqish (kata kerja tidak sempurna). Alasannya Kana tidak bisa dimasukan tanpa fa’il dan maf’ul fail. Dari 13 saudara, kana dapat dikelompokkan menjadi tiga yaitu:

  1.     Anggota kana dan saudaranya yang bekerja tanpa syarat

Kana dan saudaranya yang termasuk kelompok kana yang dapat merafa’kan mubada dan manshabkan khabar tanpa syarat. Terdiri dari:

  •         (كَانَ), kebanyakan tidak diartikan
  •         (أَمْسَى), artinya berada di waktu sore
  •         (أَصْبَحَ), artinya menjadi/ berada di waktu pagi
  •         (أَضْحَى), artinya menjadi/ berada di waktu dhuha
  •         (ظَلَّ), artinya berada di waktu siang
  •         (بَاتَ), artinya bermalam
  •         (صَارَ), artinya menjadi
  •         (لَيْسَ), artinya tidak
  1.     Anggota kana dan saudaranya yang bekerja dengan syarat

Anggota Kana Wa Akhwatuha yang bekerja dengan syarat harus didahului dengan nahi (larangan) atau nafi (peniadaan). Anggota kana dan saudaranya ini antara lain:

  •         (زَالَ), artinya senantiasa
  •         (فَتِئَ), artinya senantiasa
  •         (بَرِحَ), artinya senantiasa
  •         (انْفَكَّ), artinya senantiasa
  1.     Anggota kana dan saudaranya yang harus didahului (مَا)

Anggota kana dan saudaranya yang hanya bisa dimasukan dengan syarat harus didahului mashdariyah dhorfiyyah (مَا) hanya ada satu, yaitu:

  •         (دَامَ), artinya senantiasa

Kesimpulan:

Kana dan saudaranya terdiri dari 13 anggota yaitu:

  1.     (كَانَ)
  2.     (أَمْسَى)
  3.     (أَصْبَحَ)
  4.     (أَضْحَى)
  5.     (ظَلَّ)
  6.     (بَاتَ)
  7.     (صَارَ)
  8.     (لَيْسَ)
  9.     ( ما زَالَ)
  10. (ما فَتِئَ)
  11. (ما بَرِحَ)
  12. (ما انْفَكَّ)
  13. (ما دَامَ)

Contoh-Contoh Isim Kana dan Saudaranya

Kana Wa Akhwatuha berfungsi untuk merofa’kan isim (kaana) dan menasabkan khobar (kaana), perhatikan pada contoh berikut.

  1.     Contoh kalimat dengan kana (كَانَ)
  •         Contoh pada lafadz (مُحَمَّدٌ كَرِيْمٌ)

Sebelum kemasukan kana (كَانَ) : memiliki susunan mubtada (مُحَمَّدٌ) dan khobar (كَرِيْمٌ)

Setelah kana (كَانَ) masuk : menjadi (كَانَ مُحَمَّدٌ كَرِيْمًا), susunan mubtada (مُحَمَّدٌ) berubah menjadi isim kana dan khobar (كَرِيْمًا) berubah menjadi khobar kana.

Kana dan saudaranya merofa’kan isim (مُحَمَّدٌ) dengan tanda rofa’ berupa dhommah dan menashobkan khobar (كَرِيْمًا) dengan tanda nashob berupa fathah.

  •         Contoh pada lafadz (الْوَلَدُ نَائِمٌ) artinya anak itu tidur

Sebelum kemaskan kana (كَانَ), memiliki susunan mubtada (الْوَلَدُ) dan khobar (نَائِمٌ)

Setelah kana (كَانَ) masuk, kalimahnya menjadi (كَانَ الْوَلَدُ نَائِمًا) artinya “anak itu tidur” dengan susunan mubtadi (الْوَلَدُ) berubah menjadi isim kana dan khobar (نَائِمًا) berubah menjadi khobar kana.

Kana dan saudaranya merofa’kan isim dengan tanda rofa’ berupa dhommah (الْوَلَدُ) dan menashobkan khobar (نَائِمًا) dengan tanda fathah

  1.     Contoh kalimat dengan amsa (أَمْسَى)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya amsa (أَمْسَى).

  •         Asal (mubtada dan khobr) : (الْبَقَرُ شَابِعٌ)
  •         Setelah dimasuki kana dan saudaranya amsa (أَمْسَى) menjadi: (أَمْسَى الْبَقَرُ شَابِعًا)
  •         Artinya: sapi itu kenyang di waktu sore.
  1.     Contoh kalimat dengan asbaha (أَصْبَحَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya asbaha (أَصْبَحَ):

  •         Asal (mubtada dan khobar): (أَنَا مُدَرِّسٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (أَصْبَحْتَ مُدَرِّسًا)
  •         Artinya: kamu menjadi guru
  1.     Contoh kalimat dengan adhuha (أَضْحَى)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya adhuha (أَضْحَى)

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الْغَنَمُ مَرِيْضٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (أَضْحَى الْغَنَمُ مَرِيْضًا)
  •         Artinya: kambing itu sakit di waktu dhuha
  1.     Contoh kalimat dengan dholla (ظَلَّ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya dholla (ظَلَّ):

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الْوَالِدُ سَاهِرٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (ظَلَّ الْوَالِدُ سَاهِرًا)
  •         Artinya: bapak senantiasa begadang
  1.     Contoh kalimat dengan bata (بَاتَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya bata (بَاتَ):

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الْجَوُّ بَارِدٌ)
  •         Setelah dimasuki Kana Wa Akhwatuha: (بَاتَ الْجَوُّ بَارِدًا)
  •         Artinya: cuaca dingin di malam hari
  1.     Contoh kalimat dengan soro (صَارَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya soro (صَارَ):

  •         Asal (mubtada dan khobar): (مُحَمَّدٌ نبِيٌّ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (صَارَ مُحَمَّدٌ نبِيًّا)
  •         Artinya: Muhammad menjadi nabi
  1.     Contoh kalimat dengan laisa (لَيْسَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya laisa (لَيْسَ)

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الرَّجُلُ سارِقٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (لَيْسَ الرَّجُلُ سارِقًا)
  •         Artinya: laki-laki itu bukan pencuri
  1.     Contoh kalimat dengan ma zala (ما زَالَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya ma zala (ما زَالَ)

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الْمَطَرُ غزِيْرٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (مَا زَالَ الْمَطَرُ غزِيْرًا)
  •         Artinya: hujan senantiasa deras
  1. Contoh kalimat dengan ma fati ( ما فَتِئَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya ma fati ( ما فَتِئَ):

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الْجَوُّ بَارِدٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (مَا فَتِئَ الْجَوُّ بَارِدًا)
  •         Artinya: cuaca senantiasa dingin
  1. Contoh kalimat dengan ma barikh (ما بَرِحَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana mabarikh (ما بَرِحَ):

  •         Asal (mubtada dan khobar): (السَّمَاءُ صَافِيَةٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (مَا بَرِحَتِ السَّمَاءُ صَافِيَةً)
  •         Artinya: langit senantiasa cerah
  1. Contoh kalimat dengan ma anfaka (ما انْفَكَّ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya ma anfaka (ما انْفَكَّ)

  •         Asal (mubtada dan khobar): (الْجَوُّ غَائِمٌ)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya: (مَا انْفَكَّ الْجَوُّ غَائِمًا)
  •         Artinya: cuaca senantiasa mendung
  1. Contoh kalimat dengan ma dama(ما دَامَ)

Berikut contoh kalimat sebelum dan sesudah dimasuki kana dan saudaranya

  •         Asal (mubtada dan khobar): (السَّمَاءُ مُمْطِرَةً)
  •         Setelah dimasuki kanan dan saudaranya; (مَادَامَتْ السَّمَاءُ مُمْطِرَةً)
  •         Artinya: langit senantiasa menurunkan hujan

Itulah penjelasan mengenai Kana Wa Akhwatuha dan contoh-contohnya untuk setiap anggota kana dan saudaranya.

Pelajari juga tentang Isim Inna Wa Akhwatuha