Ilmu Arud, disepakati oleh sejarawan bahwa pertama kali ilmu Arud diperkenalkan ialah oleh syekh Kholil bin Ahmad an-Nanhwy al-Basry al-Azdary al-Farohidy. Sebuah nama yang berasal dari sebuah lembah di kota Bashrah.
Ilmu Arud adalah sebuah ilmu yang merupakan ilmu timbangan syair, mempunyai fungsi dan manfaat besar dalam dunia sastra arab karena penduduknya kebanyakan sangat menyukai dan memiliki hobi bersangkutan dengan syair. Ilmu Arud dan pasangannya ilmu qawafi adalah ilmu yang ditujukan untuk membuat syair-syair tersebut terdengar merdu dan elegan.
Salah satu contoh kisah bersyair yang cukup dikenal dari sekitar ribuan atau ratusan tahun yang lalu adalah kisah cinta yang tragis dari Imril Qais dan Laila Majnun.
Sebuah kisah cinta termasyhur dan juga abadi yang sampai saat ini masih dipelajari dan dibaca oleh banyak orang, kisah cinta yang tragis dan roman cinta yang terus berjalan dari waktu ke waktu, jaman ke jaman karena begitu dalam dan indahnya syair kisah cinta antara Qais dan Layla ini.
Siapa Tokoh dan Nama Asli Layla Majnun?
Layla binti Mahdi bin Sa’d bin Ka’b bin Rabi’ah, terlahir dari keluarga terpandang dan merupakan anak dari kepala suku kahilah Qathibah, yang memiliki rupa yang menawan. Dengan latar belakang keluarga Layla, ayah nya berharap agar Layla bisa menikah dengan lelaki yang berasal dari keluarga yang terpandang pula.
Dengan demikian, ayah Layla dapat memastikan bawa Layla dapat menjalani hidup yang nyaman dalam kekayaan. Namun, Layla memiliki pemikiran yang berbeda dengan keluarganya, karena menurut Layla pernikahan adalah sebuah lambang cinta yang suci, yang pantas diberikan dan dipersembahkan kepada seorang lelaki yang benar-benar ia cintai.
Namun apa daya, karena seorang anak perempuan pada masa itu terikat oleh restu ayahanda, meski Layla menemukan lelaki yang ia cintai, Layla tidaklah berdaya dengan tidak direstuinya hubungan percintaan Layla dengan Qais, sehingga dengan berat hati. Layla menyerah dan menikah dengan lelaki asal Ta’if dari suku Thaqif yang dijodohkan oleh ayahnya.
Satu hal yang tidak diperdulikan oleh ayah Layla adalah, dengan tidak merestui hubungan antara Qais dan Layla, ayahnya telah membuat hidup anaknya tak bahagia, meski Layla menikah dengan saudagar kaya, hidup nya tercukupi, namun Layla tak merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, satu hal yang ayah Layla tidak pikirkan.
Siapa Tokoh dan Nama Asli Qais?
Qais bin Mulawwih bin Muzahim bin ‘Adas bin Rabi’ah bin Ja’dah bin Ka’b bin Rabi’ah, seorang anak suku dari sebuah kahilah dan juga keluarga terpandang. Qais adalah sebuah kebanggaan dari ayahnya setelah sekian lama sang ayah mendambakan anak dan kemudian di karuniai Qais, ia berharap pada suatu hari Qais dapat menggantikannya sebagai kepala suku.
Qais, oleh ayahnya diberikan fasilitas terbaik untuk menghadiri sekolah yang terbaik untuknya, dimana disana Qais bertemu dengan belahan jiwanya Layla. Seorang gadis cantik nan pintar yang membuat hatinya berseri, kedua pemuda-pemudi ini saling bertatapan dan jatuh cinta.
Begitulah terbentuknya kisah antara Imril Qais dan Layla Majnun, keduanya seakan terpenjara oleh perasaan asing yang menghantui mereka, terasa baru dan indah. Keduanya selalu ingin bertemu dengan yang lain, merasa setiap waktu ingin berada bersama, dan keduanya menumpahkan rasa yang mereka miliki ke dalam bait-bait syair.
Awal yang berawal manis dan kemudian berakhir dengan sedih karena ayah Layla menyetujui hubungan mereka, meskipun Qais berasal dari keluarga terpandang, tetaplah ayah Layla menghalangi hubungan mereka. Layla tenggelam dalam kesedihannya dan hidup dalam ketidakbahagiaan dengan lelaki yang ayah Layla jodohkan dan kemudian Layla meninggal dengan perasaan rindu yang dalam terhadap Qais.
Sedangkan Qais, pikirannya menjadi kacau, tak ada gadis lain yang dapat menggantikan Layla dan nama Layla selalu terucap dari bibirnya. Tak ada syair lain selain untuk memuja Layla, dan itulah yang menyebabkan Qais mendapatkan julukan Majnun (gila), karena rasa cintanya yang dalam dan tergila-gilanya Qais terhadap Layla.
Sejak Kapan Kisah Laila Majnun Tenar?
Sebenarnya, kisah cinta antara Imril Qais dan Layla Majnun ini berasal dari cerita yang sudah eksis dan di ceritakan melalui mulut ke mulut oleh rakyat Arab-Persia yang kemudian di tuliskan oleh Nazami pada abad 12 Masehi. Fakta dari kisah ini adalah, cerita ini menginspirasi William Shakespeare yang kemudian dia menuliskan kisah Romeo dan Juliet di tahun 1616 masehi.
Kisah berbentuk syair yang ditulis pada tahun 1188M oleh Nazami ini menceritakan tentang pemuda bernama Qais yang jatuh cinta kepada Layla, dan bagaimana ia menjadi sangat terpukau dengan Layla sehingga ia disebut gila atau majnun.
Kisah Imril Qais dan Layla Majnun berakhir sebelum benar-benar dimulai, kedua belahan jiwa terpisah dan mereka saling menderita, Layla dengan diam-diam dan Qais dia pergi menyendiri ke dalam hutan. Ayah Qais, sedih namun memahami keadaan anaknya berusaha untuk membantu dengan membawa Qais ke masjid al-Haram untuk mengobati hatinya.
Mengapa Qais tidak Berjodoh dengan Layla
Penyebab utama kisah cinta Imril Qais dan Layla Majnun tidak terjadi dan mengapa mereka bisa dibilang tidak berjodoh karena dari tingkah lagu Qais yang sangat tergila-gila dan tidak dapat menahan rasa cintanya dan membuat syair untung mengungkapkan cintanya kepada Layla, yang tidak bertepuk sebelah tangan, dan disambut dengan Layla membalas syair-syair dari Qais.
Hal itu menyebabkan hubungan percintaan mereka menyebar di seluruh kota yang menyebabkan ayah dari Layla terasa malu dan nama keluarganya menjadi tercemar karena kegilaan dari cinta mereka. Itulah sebabnya ayah Layla tidak merestui hubungan mereka dan kemudian menjodohkan Layla dengan lelaki lain.
Apakah yang disebut berjodoh? Apa mereka harus bersatu dalam masa hidup mereka untuk dapat disebut berjodoh? Atau pertemuan mereka sudah cukup dibilang sebagai berjodoh. Sering kali orang berkata, pertemuan seseorang dengan satu sama lain di sebuah tempat merupakan jodoh, jadi apakah Imril Qais dan Layla Majnun berjodoh, atau tidak? Apakah cinta sejati hanya untuk mereka yang dapat bersatu dan menikah?
Kisah mereka tidaklah berhenti dengan pernikahan Layla dengan lelaki lain atau dengan Qais yang menjadi gila karena patah hati. Ketika Layla meninggal dan Qais mempelajari berita ketiadaan Layla, ia pergi ke makam Layla untuk mengungkapkan kesedihan dan memberitahu rasa cinta yang masih ia rasakan, tak lama setelah itu, Qais pun meninggal dan ia dimakamkan dekat dimana pujaan hatinya berada.
Meskipun Qais dan Layla tidak memiliki kesempatan untuk menjalin dan merajut cinta mereka, tidak dapat membangun keluarga bersama, mereka masih memiliki cinta yang membawa yang membuat mereka mempertahankan dan, penulis percaya, mereka selalu berharap untuk dapat di pertemukan kembali meskipun itu tidaklah akan tercari dalam kehidupan mereka di dunia ini.
Ramadhan Telah Tiba!! Yuk manfaatkan momen bulan puasa kali ini dengan mengikuti program terbaru dari Annajah Dauroh Ramadhan bersama Pondok Tahfidz Annajah Kampung Inggris Pare.
Di sini Anda bisa belajar dan memperdalam ilmu tahsin dan tahfidz Al-Quran dan bahasa Arab dengan cara yang interaktif dan penuh manfaat di bulan Ramadhan yang penuh berkah!
Tunggu apa lagi? Dapatkan sensasi belajar dengan atmosfer yang berbeda dengan daftar program Ramadhan Annajah sekarang juga!
Baca juga Surat Dalam Al Qur’an Yang Mempunyai 2 “Bismillah”