Pada artikel ini akan membahas dalil dan hadits ciri ciri orang munafik menurut Islam secara lengkap. Munafik merupakan salah satu sifat yang sangat berbahaya, bahkan Allah menurunkan surah khusus tentang orang-orang munafik di dalam surah Al-Munafiqun.
Munafik menurut kamus besar bahasa Indonesia (KBBI) adalah berpura-pura percaya atau setia dan sebagainya kepada agama dan sebagainya, tetapi sebenarnya dalam hatinya tidak; suka (selalu) mengatakan sesuatu yang tidak sesuai dengan perbuatannya; bermuka dua.
Apa Ciri-ciri Orang Munafik dalam Islam?
Orang munafik terdiri dari dua hal, yakni munafik perbuatan dan munafik iman. Orang yang munafik perbuatan ini adalah orang yang memiliki sikap yang berbeda padahal aslinya sikap aslinya tidak seperti itu, sedangkan munafik iman ini adalah orang yang memperlihatkan keimanannya di muka umum, padahal di dalam hatinya ia menyembunyikan kekafirannya.
Ciri-ciri orang munafik yang utama menurut Islam adalah: orang yang suka berdusta, ingkar janji, berkhianat, suka melakukan tipu daya, bermuka dua, riya’ dan malas beribadah.
Dalil dan Hadits tentang Ciri-ciri Orang Munafik
Setelah mengetahui ciri-ciri orang munafik di atas, kali ini kita akan melihat dalil-dalil yang menyebutkan ciri-ciri orang munafik. Ada banyak dalil-dalil yang membahas tentang ciri-ciri orang munafik, baik dari dalil Al-Qur’an maupun hadits. Berikut adalah dalil dan hadits ciri ciri orang munafik sebagai berikut:
مِنْ عَلاَمَاتِ الْمُنَافِقِ ثَلاَثَةٌ إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ وَإِذَا ائْتُمِنَ خَانَ
Tanda orang munafik itu ada tiga, apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji ingkar, dan jika dipercaya mengkhianati.” (HR Bukhari, Kitab Iman Bab Tanda-tanda orang munafik, No. 33 dan Muslim, Kitab Iman Bab Penjelasan Sifat-sifat orang munafik no. 59).
Hadits ciri ciri orang munafik di atas menyebutkan langsung tiga ciri-ciri orang munafik yakni berdusta, ingkar janji dan berkhianat.
وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يَّقُوْلُ اٰمَنَّا بِاللّٰهِ وَبِالْيَوْمِ الْاٰخِرِ وَمَا هُمْ بِمُؤْمِنِيْنَۘ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا ۚ وَمَا يَخْدَعُوْنَ اِلَّآ اَنْفُسَهُمْ وَمَا يَشْعُرُوْنَۗ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌ ۢ ەۙ بِمَا كَانُوْا يَكْذِبُوْنَ
Di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari Akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang mukmin. Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih karena mereka selalu berdusta. (Qs. Al-Baqarah (2): 8-10)
Ayat di atas menjelaskan tentang salah satu ciri orang munafik yaitu melakukan tipu daya, dan penyakit hati yang dimaksud pada ayat di atas adalah keraguan tentang kebenaran agama Islam, kemunafikan, atau kebencian terhadap kenabian Rasulullah saw.
Selanjutnya dalil yang mengatakan ciri-ciri orang munafik yang bermuka dua adalah:
وَاِذَا لَقُوا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قَالُوْٓا اٰمَنَّا ۚ وَاِذَا خَلَوْا اِلٰى شَيٰطِيْنِهِمْ ۙ قَالُوْٓا اِنَّا مَعَكُمْ ۙاِنَّمَا نَحْنُ مُسْتَهْزِءُوْنَ
Apabila mereka berjumpa dengan orang yang beriman, mereka berkata, “Kami telah beriman.” Akan tetapi apabila mereka menyendiri dengan setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, “Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya pengolok-olok.” (QS. Al-Baqarah (2): 14)
Hal ini jelas merupakan salah satu sifat orang munafik, bagaimana mungkin mereka bisa mengatakan ke kaum A bahwa ia bersama A, lalu ketika ke kaum B ia mengatakan kalau tadi di kaum A dia hanya bersenda gurau. Hal ini sangat berbahaya.
Sifat riya’ juga merupakan salah satu ciri dari orang munafik, yang mana mereka beribadah hanya untuk dipuji oleh orang lain, hal ini sesuai dengan ayat al-Qur’an
اِنَّ الْمُنٰفِقِيْنَ يُخٰدِعُوْنَ اللّٰهَ وَهُوَ خَادِعُهُمْۚ وَاِذَا قَامُوْٓا اِلَى الصَّلٰوةِ قَامُوْا كُسَالٰىۙ يُرَاۤءُوْنَ النَّاسَ وَلَا يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ اِلَّا قَلِيْلًاۖ
Sesungguhnya orang-orang munafik itu hendak menipu Allah, tetapi Allah membalas tipuan mereka (dengan membiarkan mereka larut dalam kesesatan dan penipuan mereka). Apabila berdiri untuk shalat, mereka melakukannya dengan malas dan bermaksud riya di hadapan manusia. Mereka pun tidak mengingat Allah, kecuali sedikit sekali. (An-Nisa’ (4): 142)
Ayat di atas tidak hanya menyebutkan tentang sifat orang munafik yang riya’ tetapi juga malas ketika melakukan shalat.
Cara agar Terhindar dari Sifat Munafik
Berikut adalah cara agar kita terhindar dari sifat munafik.
- Selalu berusaha untuk jujur.
- Selalu menepati janji, jika tidak bisa, maka jangan sampai kita berjanji.
- Selalu berusaha untuk ibadah niatkan karena Allah, bukan karena manusia.
- Selalu berdoa kepada Allah supaya dijauhkan dari sifat munafik.
- Selalu berusaha untuk setia terhadap teman dan tidak menusuk dari belakang.
- Selalu berusaha untuk amanah yang dipercayakan kepada kita.
Itulah ciri-ciri orang munafik, dalil dan hadits ciri ciri orang munafik serta cara agar kita terhindar dari sifat munafik. Semoga kita yang membaca artikel ini dijauhkan oleh Allah dari sifat munafik.
Yuk belajar ilmu terbaru seputar hadits , bahasa Arab dan Ilmu Al-Quran bersama Pondok Tahfidz Annajah Kampung Inggris Pare. Di sini Anda akan mendapatkan atmosfer dan sensasi belajar yang kondusif dan berbeda dari yang lainnya.