close
Logo Website Annajah
Search

Kumpulan Dalil dan Hadits tentang Malam Lailatul Qadar

Table of Contents

Keutamaan 10 malam terakhir di bulan Ramadhan banyak dijelaskan dalam hadits tentang Lailatul Qadar yang disampaikan oleh Rasulullah SAW. Umat Islam sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah saat Lailatul Qadar karena malam tersebut memiliki keistimewaan. Ada banyak dalil dan hadis yang menjelaskan tentang betapa mulianya Lailatul Qadar.

Keutamaan Malam Lailatul Qadar

Agar lebih semangat dalam menyambut Lailatul Qadar, berikut beberapa keutamaan malam Lailatul Qadar.

Penuh Keberkahan

Lailatul Qadar merupakan malam yang penuh berkah bagi seluruh makhluk di bumi, terutama orang-orang yang senantiasa beribadah kepada Allah di malam itu.

Lebih Baik dari 1000 Bulan

Salah satu keutamaan malam Lailatul Qadar adalah karena malam tersebut lebih baik daripada 1000 bulan. Maksud dari Lailatul Qadar lebih baik dari 1000 bulan adalah segala bentuk ibadah di malam Qadar memiliki timbangan pahala yang lebih baik daripada ibadah shalat dan puasa selama 1000 bulan.

Malaikat Rahmat Turun ke Bumi

Allah menugaskan para malaikat Rahmat dan malaikat Jibril untuk turun ke bumi menyampaikan keberkahan Allah kepada makhluk di bumi di malam Qadar. 

Para malaikat akan mengitari orang-orang yang berdzikir dan membaca Alquran pada malam Lailatul. Kemudian para malaikat meletakkan sayap-sayap mereka kepada para penuntut ilmu karena malaikat sangat menghargai orang yang menuntut ilmu.

Malam Diturunkannya Al-Qur’an 

Keutamaan Lailatul Qadar selanjutnya yaitu merupakan malam di mana Alquran diturunkan. Al Quran merupakan Wahyu terbesar yang diturunkan kepada Nabi Muhammad melalui malaikat Jibril sebagai pedoman hidup manusia terutama umat Islam.

Keutamaan tentang turunnya Al Quran di malam Lailatul Qadar dijelaskan dalam QS Al-Baqarah 185 yang artinya, “(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an.”

Penentuan Takdir Tahunan

Allah memberikan ketentuan dan ketetapan takdir tahunan pada malam Lailatul Qadar sehingga manusia dianjurkan untuk senantiasa melanjutkan doa di malam tersebut agar Allah memberikan ketetapan yang baik.

Keutamaan malam Lailatul Qadar sebagai malam penentuan takdir tahunan dijelaskan dalam QS Ad-Dukhan ayat 4 yang artinya, “Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.”

Selain itu, hal ini dijelaskan dalam tafsir Ibnu Katsir bahwa pada malam Qadar akan dijabarkan tentang penulisan takdir tahunan di Lauhul Mahfudz.

Amalan Malam Lailatul Qadar

Berikut merupakan beberapa amalan yang sangat dianjurkan untuk dilakukan saat Lailatul Qadar.

1. Shalat Berjamaah di Masjid

Imam Syafi’i pernah berkata bahwa orang-orang yang menghidupkan Lailatul Qadar adalah mereka yang melaksanakan shalat berjamaah isya dan Subuh. 

Pernyataan Imam Syafi’i dilandaskan pada sabda Nabi Muhammad SAW, “barang siapa yang hadir shalat isya berjamaah, maka pahala baginya shalat separuh malam. Barang siapa yang melaksanakan shalat isya dan subuh berjamaah baginya pahala shalat semalam penuh,” (HR Muslim dan Tirmidzi).

2. I’tikaf

Itikaf merupakan ibadah berdiam diri di masjid untuk berdzikir dan melakukan amalan baik lainnya di malam Lailatul. Berbagai ibadah wajib dan sunnah dilaksanakan saat i’tikaf di malam Qadar. Misalnya, berdzikir, tadarus Al-Qur’an, shalat sunnah, dan lain sebagainya.

3. Memperpanjang Shalat Malam

Mendirikan qiyamul lail menjadi amalan yang sangat utama saat Lailatul Qadar. Ada hadits tentang Lailatul Qadar yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW selalu memperpanjang shalat malamnya saat 10 malam terakhir bulan Ramadhan.

4. Membaca Sayyidul Istighfar

Malam Lailatul Qadar merupakan saat yang tepat untuk memohon ampunan kepada Allah sehingga dianjurkan untuk membaca sayyidul istighfar. Bacaan sayyidul istighfar diriwayatkan dalam hadits shahih Bukhari dengan lafadz berikut.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Dalil dan Hadits Tentang Malam Lailatul Qadar

Berikut beberapa dalil dan hadits tentang Lailatul Qadar.

1. QS. Al-Qadr 1-5

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١)

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ (٢)


لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ (٣)

تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ (٤)


سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ (٥)

Artinya:

  1. Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatulqadar.
  2. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu?
  3. Lailatul Qadar itu lebih baik daripada seribu bulan.
  4. Pada malam itu turun para malaikat dan Rūḥ (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan.
  5. Sejahteralah (malam) itu sampai terbit fajar.

2. HR. Bukhari

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ اْلاَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ (رواه البخارى)

Artinya: “Carilah olehmu sekalian Lailatul Qadar itu pada witir sepuluh terakhir di bulan Ramadhan.”

3. HR. Ahmad

عَنِ ابْنِ عُمَرَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ص م. مَنْ كَانَ مُتَحَرِّيْهَا فَلْيَتَحَرَّهَا لَيْلَةَ سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ (رواه احمد باسناد صحيح)

Artinya: Dari Ibnu ‘Umar: Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang ingin mengintai malam Lailatul Qadar hendaklah ia mengintai pada malam dua puluh tujuh.”

4. HR. Muslim

صَبِيْحَةُ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

تَطْلُعُ الشَمسُ لاَ شعاع لَهَا، كَاَنَهَا طَشْتٌ حَتَّى تَرْتَفَعُ

Artinya: “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tidak menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” 

5. HR. Tirmidzi

عَنْ عَآئِشةَ قَالَتْ قُلْتُ يَا رَسُوْلَ اللهِ اَرَاَيْتَ اِنْ عَلِمْتُ اَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةَ الْقَدْرِ مَا اَقُلُ فِيْهَا قَالَ قُوْلِيْ اَللَّهُمَّ اِنَّكَ عَفْوٌ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي (رواه الترمذي)

Dari ‘Aisyah katanya: “Saya bertanya kepada Rasulullah SAW: Bagaimana jika saya dapat mengetahui malam Qadar itu, apakah yang baik saya katakan pada malam itu ? Jawab beliau: Katakanlah olehmu: ” Ya Allah sesungguhnya Engkau pengampun, suka mengampuni kesalahan, maka ampunilah kiranya kesalahanku.

Itu tadi pembahasan hadits tentang Lailatul Qadar. Semoga bisa bermanfaat.