close

Cara Menyambung Huruf Hijaiyah Lengkap!

Table of Contents

Terdapat beberapa huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung, maka dari itu kita harus paham mengenai cara menyambung huruf hijaiyah yang mudah untuk dilakukan. Membaca Al-Qur’an menjadi salah satu ibadah yang dianjurkan oleh Allah bagi setiap muslim. manfaat yang dapat diperoleh dari membaca Al-Qur’an adalah hati kita akan merasa tenang dan juga sebagai bonusnya adalah kita akan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Huruf Hijaiyah Sambung dan Tidak Sambung

Huruf hijaiyah yang berjumlah 30 terdiri dari alif, ba’, ta, tsa, jim, ha, kho, dal. Dzal, ra’, zai’, sin, syiin, shad, dzho, tha’, zho, ain, ghin, fa’, qaf, kaf, lam, mim, nun, wawu, ha, lam alif, hamzah, dan ya’. Dalam penulisan huruf hijaiyah dalam Al-Quran tentunya lebih banyak disambung. 

  • Huruf hijaiyah sambung, yaitu huruf hijaiyah yang tidak bisa berdiri sendiri. Artinya harus disambung dengan huruf hijaiyah lainnya. Terdapat 22 huruf hijaiyah yang dapat disambung dan bisa diletakkan di mana pun, sedangkan terdapat 6 huruf yang menggunakan ketentuan khusus dalam menyambung huruf hijaiyah.
  • Huruf hijaiyah yang tidak bisa disambung di tempat mana pun atau disebut dengan huruf tunggal, yaitu: alif, dzal, dan wawu.
  • Huruf hijaiyah tidak sambung, terdapat beberapa huruf hijaiyah yang dalam penulisannya tidak bisa disambung dengan huruf sesudahnya, yaitu huruf alif dal, dzal, ro’, zay, dan wawu.
  • Huruf hijaiyah yang bisa disambung namun hanya terletak di tengah dan juga di akhir kata yaitu huruf zay dan dal.

Huruf hijaiyah merupakan huruf alfabet dalam bahasa Arab. Seluruh hurufnya jika disambung maka akan menjadi kalimat yang juga terdapat dalam Al-Qur’an. Maka dari itu, tujuan mempelajari huruf hijaiyah adalah karena ingin bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Dengan begitu setiap pembacanya akan mendapatkan pahala.

Kitab Al-Qur’an yang dijadikan pedoman oleh umat muslim dalam menjalani kehidupan sehari-hari tentunya di dalamnya terkandung nilai-nilai keaslian yang akan tetap terjaga bahkan sampai saat ini. Al-Qur’an sendiri ditulis menggunakan huruf hijaiyah yang dalam abjadnya terdiri dari 30 huruf. Huruf hijaiyah juga mempunyai nama lain yaitu huruf manthuqah yang merupakan huruf yang terdapat dalam pengucapan bangsa Arab.

Dalam buku Saku santri ala Montessori karya Dwi Rahayu dijelaskan bahwa huruf hijaiyah merupakan alfabet Arab dengan gaya penulisan dari sebelah kanan ke kiri. Nasr Bin ‘Ashim Al-Laitsi sebagai orang pertama yang menyusun huruf hijaiyah dengan urutan alif sampai ya. Beliau adalah salah satu murid dari Abu Al-Aswad Ad-Du’ali yang merupakan keturunan dari Bani Kinanah.

Tanda Baca dalam Huruf Hijaiyah

Dalam huruf hijaiyah terdapat 7 tanda baca, yaitu:

1. Tanda Baca Fathah

Cara membaca tanda baca fathah adalah dengan membuka mulut lalu mengeluarkan nafas. Contohnya saat membaca huruf “Mim” yang berharakat fathah maka cara membacanya “Ma”

2. Tanda Baca Kasrah

Letak tanda baca ini berada di bawah huruf hijaiyah, contohnya saat membaca huruf “Ba” yang berharakat kasrah maka dibaca “Bi”

3. Tanda Baca Dhammah

Letak tanda baca dhammah sama dengan fathah yang berada di atas huruf hijaiyah. Namun bentuk dan juga bunyi yang dihasilkan berbeda. Contohnya saat membaca huruf “Ta” yang berharakat dhammah maka dibacanya “Tu”

4. Tanda Baca Fathatain (Tanwin)

Bunyi yang dihasilkan dari tanda baca ini hampir sama dengan fathah hanya saja ditambah dengan “N”, contohnya saat membaca huruf “Nun” yang berharakat fathatain maka dibacanya “Nan”

5. Tanda Baca Kasrahtain (Tanwin)

Tanda baca ini juga berimbuhan “N” dan letaknya berada di bawah huruf hijaiyah. Contohnya saat membaca huruf “Ba” yang berharakat kasrahtain maka dibacanya “Bin”

6. Tanda Baca Dammatain (Tanwin)

Imbuhan yang dihasilkan dari tanda baca ini adalah “N” hanya saya harakatnya dhammah. Contohnya huruf “Nun” jika berharakat dhammatain maka dibacanya “Nun”

7. Tanda Baca Tasydid

Setiap huruf yang berharakat tasydid maka cara membacanya adalah dengan ditekan agak lama. Contohnya jika membaca huruf “Mim” yang berharakat tasydid maka dibacanya “Mmiim”

Ketentuan dalam Menyambung Huruf Hijaiyah

Huruf sambung memang tidak mempengaruhi tanda baca, namun bagi yang belum paham tentang penulisan bahasa Arab akan sangat membingungkan. Letak huruf Arab sambung terletak tergantung pada tempatnya.

Terdapat beberapa ketentuan yang dilakukan untuk menyambung huruf hijaiyah agar menjadi sebuah kalimat yang mempunyai arti. Ada 28 huruf hijaiyah tersebut tidak semuanya dapat disambung, dan berikut merupakan ketentuan utamanya:

  1. Huruf hijaiyah dapat disambung dan tidak disambung. Huruf hijaiyah tidak semuanya dapat langsung disambung.
  2. Huruf yang tidak berubah saat disambung. Beberapa huruf hijaiyah yang tidak akan berubah saat disambung pada awal, tengah, maupun akhir kalimat yaitu: alif, da, dza, ra, wa, dan nun.
  3. Huruf yang disambung dimulai dari sebelah kanan ke kiri

Dengan terbiasa membaca huruf hijaiyah dan memahami tentang cara menyambung huruf hijaiyah maka akan melatih kita untuk bisa membaca Al-Qur’an dengan fasih, benar dan lancar.

Berbicara tentang fasih membaca Al-Quran, di Annajah ada program Tahsin Quran yang siap mendampingi Anda lanccar dan benar membaca Al-Quran dengan metode yang tepat. Seperti apa programnya? Anda bisa ketahui lebih lanjut di Program Tahsin Quran Annajah!

Pondok Tahfidz Annajah