Hadits Nabi adalah sumber hukum ajaran Islam setelah Al-Qur’an. Di dalamnya, kalian akan menemukan beberapa istilah semacam hadits shahih, hasan serta dhaif. Hal ini tentunya berimplikasi kepada sikap umat Islam saat memperlakukan serta memberlakukannya sebagai sebuah hujjah (dalil).
Isi Al-Qur’an tidak ada keraguan terhadapnya dan sudah pasti benar. Sedangkan hadits diperlukan sikap kritis dalam menyikapi kehadirannya. Sanad, matan serta rawi adalah unsur penting yang berguna untuk menentukan derajat dari hadits.
Perbedaan Perawi dan Sanad
Banyak orang yang tidak paham perbedaan perawi dan sanad. Maka simak penjelasn berikut ini supaya kalian lebih paham mengenai keduanya.
Apa itu Perawi?
Untuk perbedaan yang pertama terletak pada pengertian dari kata itu sendiri. Rawi yaitu penyampai hadist ataupun periwayat hadist melalui lisan maupun tulisan yang didengarkan langsung melalui gurunya.
Namun rawi juga disebut dengan Perawi yaitu orang yang memindahkan hadits melalui seorang guru kepada orang lain ataupun membukanya pada suatu kitab hadits. Perawi hadits pertama yaitu para sahabat serta perawi terakhir dan yang membukanya yaitu Bukhari, Muslim Ahmad serta yang lainnya.
Hadits yang sudah sampai kepada kalian bentuknya telah ditanwinkan ataupun dikodifikasi dike buku-buku hadits yang tentunya melalui perawi dan sanad. Perawi terakhir di dalam hadist yang masuk ke dalam Shahih Bukhari ataupun Shahih Muslim yaitu Imam Bukhari ataupun Imam Muslim.
Seorang penyusun ataupun pengarang ketika akan menguatkan sebuah hadis yang ditakhrijkan dari kitab hadis, umumnya akan menambahkan nama perawi (terakhirnya) di akhir hadits. Jadi melihat penjelasan di atas kalian sedikit paham mengenai perbedaan perawi dan sanad.
Siapa Saja Contoh Perawi?
Berbicara mengenai perawi hadis berikut ini terdapat 7 perawi yang terkenal dan bisa kalian ketahui dengan singkat.
1. Imam Bukhari
Beliau lahir di Bukhara, Uzbekistan tanggal 13 Syawal 194H/810 M pada hari Jumat. Semenjak umur 10 tahun sudah menghafal banyak hadits. Beliau juga telah menulis Kitab Hadits berisikan 600.000 hadis dan kemudian menjadi 100.000 hadits shahih serta 1000 hadits tidak shahih.
Karya utama Imam Bukhari yaitu Shahih Bukhari yang berisikan mengenai kumpulan hadits shahih. Beliau memerlukan waktu 16 tahun guna menyusun buku tersebut.
2. Imam Muslim
Beliau lahir di Naisabur Iran di tahun 104H/820M. beliau pergi ke berbagai kota guna berguru hadits ke banyak guru, beliau telah memiliki karya yang bernama Jami’ush Shahih. Jumhur ulama mengakui jika kitab dari Imam Muslim yaitu secermat-cermatnya isnad serta sekurang-kurangnya perulangan.
3. Imam Abu Dawud
Beliau lahir di Sijistan tahun 202 H/817 M dan merupakan ulama, hafizh serta ahli pada banyak ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan keIslaman khususnya yaitu bidang fiqih dan hadits. Di dalam mempelajari hadits sedang berguru ke banyak pakar hadits.
Karya yang dihasilkan yakni Kitab Sunan Abi Dawud dan kitab tersebut termasuk dalam kitab standar kedua di dalam hadits dan tentunya setelah kitab standar yang pertama yaitu Shahih Bukhari serta Shahih Muslim.
4. Imam At-Tirmidzi
Beliau lahir di Termez 209 H/824 M, beliau ini adalah murid dari Imam Bukhari dan murid dari guru yang lain. Kitab terkenal yang dimiliki yaitu Jami’ at-Tirmidzi dan berisikan seputar masalah fiqih yang memiliki penjelasan terperinci dan kita lain yang dimiliki yaitu Kitab Ilalul Hadits.
5. Imam An-Nasa’i
Beliau lahir di Nasa’ 215 H/830 M dan beliau memilih Mesir untuk tempat menyiarkan hadits. Beliau memiliki keahlian pada bidang hadits serta ahli fiqih dengan mazhab Syafi’i. beliau menulis kitab bernama Khasais Ali bin Abi Thalib yang ditulis saat berada di kota Damaskus.
6. Imam Ibnu Majah
Beliau lahir di Qarwin 209 H/824 M. bagi yang belum mengetahui Majah ini adalah gelar (Laqab) untuk Yazid. Beliau mempunyai keahlian di abiding hadits, ahli sejarah Islam, dan ahli tafsir. Terdapat dua keahlian dalam bidang tafsir yaitu Al Qur’an AL Karim serta At Tarikh.
Untuk karya beliau pada bidang hadits yaitu Sunan Ibnu Majah dan termasuk ke dalam salah satu dari di dalam enam kitab kumpulan hadits terkenal yang mempunyai julukan yaitu Al Kutub As Sittah.
7. Imam Ahmad
Beliau lahir di Baghdad 164 H/780 M dan beliau terkenal untuk salah seorang pendiri dari mazhab bernama Hanabilah (Hanbaly). Beliau sudah mencari hadits semenjak umur 16 tahun sampai merantau ke berbagai kota di Timur Tengah.
Beliau merupakan ahli hadist yang diakui kezuhudannya dan kewara’annya. Karya gemilang yang dimiliki yaitu Musnadul Kabir yang berisikan 40.000 hadis dan 10.000 diantaranya adalah hadits ulangan. Karya paling utama yang dimiliki yaitu Musnad Ahmad yang didalamnya terdapat susunan 30.000 ahadits di dalam 24 juz.
Sampai disini tentunya kalian sudah mulai ada pandangan mengenai perbedaan perawi dan sanad. Namun untuk lebih jelasnya maka kalian bisa menyimak pengertian dan contoh sanad di bawah ini.
Apa itu Sanad?
Perbedaan perawi dan sanad yang lain berupa pengertiannya. Sanad bila diartikan secara bahasa merupakan tempat bersandar. Namun menurut istilah, maka sanad memiliki arti periwayat dan menyampaikan hadits untuk kalian.
Para sahabat nabi umumnya menjadi sanad dikarenakan mereka mendengar secara langsung pelantikan dari hadist tersebut. nantinya setelah itu disampaikan ke orang-orang sekitar, diriwayatkan, dan sampailah kepada kalian.
Jumlah sanad di dalam hadist sangat bermacam-macam dan itu tergantung pada banyaknya orang yang meriwayatkan hadits tersebut.
Umumnya terdapat istilah sanad awal serta sanad akhir yang berguna menandakan urutannya. Sebagai contoh Al-Bukhari meriwayatkan hadits maka perawi sebelum Al-Bukhari dikenal dengan awal sanad dan akhir sanad merupakan sahabat nabi yang meriwayatkannya secara langsung.
Jadi sampai disini kalian sudah cukup paham bukan mengenai perbedaan perawi dan sanad dalam urutan penyampaian hadistnya.
Contoh Sanad
Berikut ini salah satu contoh sanad yang diambil dari hadits riwayat Bukhari.
Umar bin Khalid telah menceritakan hadits padaku (imam Bukhari), ia berkata : Al-Laits menceritakan hadits padaku (Umar bin Khalid), dari Yazid, dari Abu Al-Khair, dari Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma, bahwa seorang lelaki bertanya pada Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam :
“Manakah Islam yang paling baik?”
Beliau menjawab: “Memberikan makanan, dan membaca salam pada orang yang engkau kenal dan yang tidak engkau kenal.” (HR. Bukhari)
Jadi melalui hadits tersebut diketahui jika Abdullah bin ‘Amr memperoleh hadits dari Nabi SAW. Lalu hadits tersebut disampaikan ke Abdul Khair lalu Yazid lalu Al-Laits lalu Umar Bin Khalid lalu kepada Imam Al-Bukhari.
Jadi itulah perbedaan perawi dan sanad yang perlu kalian ketahui. Semoga dengan membaca informasi di atas bertambah pula rasa cinta kalian kepada para ulama. Pastikan juga ketika ingin belajar memahami hadits pastikan untuk belajar pada ahlinya jangan menafsirkannya sendiri karena bisa salah pemahaman.
Annajah siap membantu proses belajar dan pemahamanmu tentang Al-Quran dan ilmu hadist.
Baca juga Perbedaan MasyaAllah, Astaghfirullah dan Subhanallah untuk menambah wawasan