close
Dauroh Tahsin Tahfidz Ramadhan
Logo Website Annajah
Search

Penjelasan Lengkap Tahsinul Qiraah: Definisi, Jenis dan Tujuan

tahsinul qiroah

Table of Contents

Setiap muslim sudah seharusnya dapat membaca Al-Qur’an karena itu merupakan kewajiban. Al-Qur’an merupakan kitab suci umat Islam yang jika dibaca dengan benar dengan hukum tajwid yang tepat salah satunya tahsinul qiraah.

Di dalam ilmu tajwid belajar membaca Al-Qur’an sesuai dengan makhorijul huruf itu disebut tahsin. Agar bisa membaca Al-Qur’an dengan baik, maka sebagai umat muslim harus belajar tahsin dan mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan tahsin qiraah.

Al-Qur’an diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW dengan diperantarai oleh Malaikat Jibril. Kitab suci Al-Qur’an berisi perintah-perintah Allah, pedoman, sejarah, sampai kisah Islam yang patut diketahui dan diteladani. Turunnya Al-Qur’an dilakukan secara berangsur-angsur selama 22 tahun 2 bulan dan 27 hari atau selama hampir 23 tahun.

Sebagai seorang muslim sudah seharusnya kita selalu senantiasa mengejar kebaikan untuk mencapai ridhoNya. Salah satunya adalah dengan belajar tahsin qiraah. Apa itu tahsin qiraah? simak penjelasannya dibawah ini. 

Apa Itu Tahsinul Qiraah ? 

Kata tahsin berasal dari kata hassana yuhassinu tahsiinan yang memiliki persamaan makna dengan jawwada yujawwidu tajwidan. Makna kata ini adalah memperbagus dan memperindah. 

Al-Qiraah adalah bentuk jamak dari kata qira’ah, istilah qiraat merupakan kata benda bentukan (masdar) yang berasal dari kata kerja qara’a –yaqra’u – qira’atan. 

Qara’a secara etimologis berarti bacaan. Adapun arti lain menurut istilah pakar ilmu Al-Qur’an, qira’at merupakan suatu mazhab (jalan/metode) bacaan Al-Qur’an yang dijadikan patokan para ahli Al- Qur’an pada generasi setelah sahabat-sahabatnya dan tabi’in.

Tahsinul Qur’an adalah memperindah atau memperbaiki bacaan al-Qur’an secara benar sesuai dengan kaidah-kaidah ilmu tajwid. 

Ilmu Tahsin Qiraah Al-Quran menjadi salah satu ilmu yang sangat diperlukan bagi seorang muslim terutama yang ingin mengetahui dan memfokuskan diri untuk mempelajari cara-cara membaca Al-Quran yang indah, baik, dan sesuai kaidah-kaidah dalam membaca Al-Quran.

Ruang Lingkup Tahsin Qiraah

  • Makhroj Huruf

Makhroj huruf merupakan suatu nama tempat yang mana pada tempat (organ) itu huruf hijaiyah dilafalkan. 

Setiap huruf hijaiyah harus dilafalkan sesuai dengan makhrojnya agar bacaannya tidak lepas dari makna ayat itu sebenarnya.Kesalahan dalam pengucapan huruf hijaiyah akan menimbulkan perbedaan makna. 

Apalagi terdapat banyak huruf hijaiyah yang mirip dan berdekatan dalam pengucapannya dan berbeda dengan karakeristik-karakteristik lidah orang Indonesia.

  • Sifat Huruf

Maksud dari sifat huruf adalah sesuatu yang datang ketika huruf hijaiyah tersebut diucapakan dari makhrojnya.

  • Ahkamul Huruf

Akhmul huruf adalah hubungan antar huruf seperti ketika alif lam ta’rif menghadapi salah satu huruf hijaiyah, maka ada yang dibaca idzhar ada pula yang bacaannya diidghomkan.

  • Mad dan Qoshr

Mad dan Qoshr ini adalah mengenai hukum memanjangkan dan memendekkan bacaan. Ketika membaca Al-Qur’an terdapat kaidah mad yang harus dibaca panjang. Bacaan mad dibaca panjang mulai dari 2 harkat sampai ada yang 6 harakat.

  • Waqaf dan Ibtida 

Waqaf artinya menghentikan bacaan, sedangkan Ibtida berarti memulai bacaan. Salah satu aturan ketika membaca Al-Qur’an yaitu tidak boleh mengambil nafas di tengah-tengah bacaan. 

Apabila sudah habis nafas, maka harus menghentikan bacaannya, tapi tidak boleh menghentikan bacaan ini tidak boleh dilakukan disembarangan kata untuk berhenti. Untuk itu, kita sebagai umat muslim harus mengetahui cara berhenti dan memulai bacaan dalam Al-Qur’an.

  • Rosm Utsmani

Rosm bisa diartikan yaitu atsar atau bekas, khat atau penulisan ataupun metode penulisan. Rosm Utsmani atau disebut juga rosmul Qur’an merupakan tata cara penulisan Al-Qur’an berdasarkan kaidah-kaidah tertentu yang waktu itu ditetapkan pada masa Kholifah Utsman bin Affan.

Tujuan Tahsin Qiraah 

  1. Agar dalam membaca Al-Quran dapat melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dengan benar,yang sesuai dengan makhraj dan sifat-sifatnya.
  2. Untuk memelihara kemurnian bacaan Al-Quran melalui tata cara membaca Al-Qur’an yang benar, sehingga keberadaan bacaan Al-Qur’an pada masa ini sama dengan bacaan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah, karena bacaan Al-Qur’an bersifat Tanfiqi yakni mengikuti apa yang diajarkan Rasulullah SAW.
  3. Menjaga lisan orang yang membacanya, sehingga tidak terjadi kesalahan yang bisa mengakibatkan terjerumus ke perbuatan dosa.
  4. Guna menjadi sebaik-baik manusia sebagai makhluk dimata ALLAH SWT.
  5. Menjadikan bacaan sebagai menjadi pelipur lara, penyejuk hati bagi kita dan orang lain yang mendengarkan lantunan bacaannya. 

Ketika al-Qur’an dilantunkan dengan baik dan benar sesuai tajwidnya serta dengan irama lagu yang indah, maka hal ini menjadi bagian dari seni yang dibutuhkan untuk penyemangat dan penenang jiwa.  Al-Dhahabi (W.1349 M), penulis kitab al-Tibb al-Nabawi, menyatakan: “Menyanyi adalah kesenangan jiwa, cahaya hati dan santapan ruhani. 

Menyanyi adalah pengobatan spiritual yang paling berkhasiat. Menyanyi dapat mendatangkan rasa senang bagi beberapa jenis binatang. Keindahannya yang sederhana mengungkapkan kehangatan alam, memperkuat aktivitas beberapa perasaan, memperlambat penuaan dan mengusir penyakit”. 

Musik atau lagu yang wajib didengar dan juga harus diutamakan yakni pembacaan al-Qur’an, terutama yang dibacakan ketika shalat fardhu berjamaah oleh seorang imam yang khusyuk, tunduk dan patuh kepada Allah dan dengan menggunakan suara indah yang ia miliki serta berirama sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. 

Tujuan Tahsin Qiraah 

  • Melaksanakan Kewajiban

Hukum membaca kitab suci Al Quran sesuai dengan tajwidnya adalah wajib bagi setiap umat muslim. Hal ini sesuai dengan yang diperintahkan dalam surat Al Muzzammil ayat 4 sebagai berikut. 

  • Menghindari Makna Yang Melenceng

Salah satu yang tidak kalah penting dari mempraktikan tahsin qiraah dalam bacaan Al Quran adalah menghindari dari melencengnya makna suatu ayat. Terlebih lagi, jika bahasa yang digunakan Al Quran sangat berbeda dengan bahasa yang digunakan sehari-hari. Kesalahan ini akan menjadi fatal bila umat muslim membuat makna Al Quran menjadi berubah secara tidak sengaja. 

Seperti halnya ketika membaca surat Al Ikhlas, seseorang membaca Qul huwallahu ahad yang artinya “Katakanlah; Dialah Allah yang Maha Esa”, dengan orang yang membaca kul huwallahu ahad maknanya menjadi “Makanlah; Dialah Allah yang Maha Esa”. 

Perbedaan atau kesalahan penyebutan satu huruf saja sudah bisa mengubah makna dari keseluruhan bacaan Al-Quran. 

  • Menjadi Sebaik-baik Manusia di Mata Allah

Hal ini disebutkan dalam salah satu sabda Rasulullah SAW. Bahwasanya beliau pernah berkata sebagai berikut. 

( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ القُرْآنَ وعَلَّمَهُ ( البخاري

Artinya: “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya,” (HR Bukhari).

Melalui informasi di atas, sudah dijelaskan bahwa tahsin qiraah adalah cara untuk menyempurnakan bacaan Al Quran seorang muslim. 

Jadi, jangan ragu untuk mulai mempelajari tahsin qiraah untuk mencapai keutamaannya. Sebagai umat beragama sudah seharusnya selalu haus akan ilmu terutama ilmu agama. Teruslah mengerjakan kebaikan untuk mencapai ridhoNya.

Yuk belajar ilmu terbaru seputar bahasa Arab, tahsin dan Ilmu Al-Quran bersama Pondok Tahfidz dan Tahsin Annajah Kampung Inggris Pare. Di sini Anda akan mendapatkan atmosfer dan sensasi belajar yang kondusif, interaktif  serta berbeda dari yang lainnya. 

Tunggu apa lagi? Yuk daftarkan diri Anda sekarang juga!