close
Logo Website Annajah
Search

Isim Jamak Muannats Salim: Penjelasan Lengkap dan Contohnya!

isim jamak muannast salim

Table of Contents

Mempelajari bahasa Arab merupakan hal yang penting dalam menjalani kehidupan sehari-hari, khususnya bagi seorang pelajar. 

Tidak hanya memudahkan dalam menghafal Al-Quran, tetapi mempelajari bahasa Arab juga membantu memudahkan dalam memahami makna dari Al-Quran dan Al-Hadits. 

Selain itu, mempelajari bahasa Arab juga memudahkan dalam mengerti buku-buku agama serta kebudayan Islam yang tertulis dalam bahasa Arab.

Pada artikel hari ini, kita akan membahas tentang definisi Isim Jamak Muannats Salim, lengkap dengan fungsi, serta anggota dan contohnya. 

Mari kita simak!

Definisi isim Muannats Salim

Berbicara tentang Muannats Salim, rasanya tidak afdhol jika tidak memahami definisinya terlebih dahulu. 

Isim muannats salim merupakan isim atau kata benda yang jika diubah dari mufrad ke jamak, susunannya tidak berantakan. 

Sebagai contoh, lafadz “muslimatun” (muslimah), ketika diubah ke jamak muannats salim, kata tersebut menjadi “muslimaatun” (para muslimah), dengan dibaca kasrah tanwin. 

Perhatikan bahwa susunan awal dari kata tersebut tidak rusak atau berantakan.

Di sisi lain, jamak muannats salim adalah isim atau kata benda yang tidak bisa dipergunakan untuk mudzakkar. 

Muannats salim hanya digunakan untuk isim-isim jenis muannats, begitu pun sebaliknya. 

Tidak dipungkiri juga bahwa jika ada isim muannats salim yang dipergunakan untuk madzakkar, ini merupakan kasus langka atau syadz.

Jamak Muannats Salim

Berdasarkan dari susunannya, jamak muannats salim tercipta dari tiga kata: 

(1) Jamak 

(2) Muannats 

(3) Salim. 

Dari segi bahasa itu sendiri, jamak merupakan himpunan atau kumpulan. Sedangkan muannats adalah yang berjenis perempuan. 

Di sisi lain, salim berarti selamat.

Secara keseluruhan, jamak muannats salim disebut sebagai isim yang berfungsi untuk menginformasikan benda atau orang yang lebih dari dua. 

Isim ini digunakan untuk jenis perempuan dan selamat ketika terjadi perubahan bentuk dari mufrad ke jamak.

Anggota dan Contoh Jamak Muannas Salim

Imam Musthafa al-Ghalayaini mendefinisikan dalam kitab Jami’ud Durus bahwa yang dimaksud dengan jamak muannats salim ialah isim atau kata benda yang dijamakkan dengan adanya tambahan huruf alif dan ta pada akhir kata. 

Perhatikan contohnya di bawah ini:

  •         Muslimatun menjadi muslimaatun
  •         Hindun menjadi hindaatun
  •         Murdhi’atun menjadi murdhi’aatun
  •         Mua’llimatun menjadi mu’allimaatun
  •         Thobiibatun menjadi thobiibaatun

Jika diperhatikan, perubahan bentuk mufrad ke jamak cukup jelas terlihat. 

Semua contoh di atas memiliki tambahan huruf alif dan ta pada akhir kata.

Lalu, pertanyaanya adalah apakah semua isim yang diakhiri alif dan ta itu merupakan jamak muannats salim? 

Memang bisa dilihat dengan jelas bahwa kata-kata yang diakhiri dengan alif dan ta itu adalah jamak muannats salim. 

Namun untuk menjawab pertanyaan tersebut, tidak semua isim yang diakhiri alif dan ta merupakan jamak muannats salim.

Ambil lafadz qudhootun sebagai contoh pertama. 

Meskipun memiliki tambahan alif dan ta, lafadz ini tidak termasuk ke dalam anggota jamak muannats salim. 

Hal ini disebabkan oleh kenyataan bahwa alif tersebut bukan alif tambahan atau zaidan, melainkan alif pengganti dari huruf ya yang dibuang. 

Bentuk asal dari lafadz qudhootun itu adalah qudhoyatun yang mengikuti wazan fu’alatun.

Perlu dipahami juga bahwa dalam ilmu shorof, jika terdapat huruf ya berharakat terjatuh sesudah fathah, maka huruf ya tersebut wajib dan harus diganti dengan alif, yang dalam hal ini menjadi qudhootun.

Untuk memperlancar proses pembelajaran bahasa Arab ini, coba perhatikan dan ambil lafadz abyaatun sebagai contoh lain. 

Lafadz ini merupakan bentuk jamak dari mufrad baytun. 

Isim ini tidak termasuk dalam anggota jamak muannats salim karena ta dalam lafadz tersebut bukan ta zaidah. 

Ta tersebut merupakan ta ashliyyah yang memiliki arti asli dalam bahasa Indonesia.

Jadi, untuk mengetahui bahwa suatu isim tertentu adalah jamak muannats salim atau bukan, perlu ada yang namanya ketelitian. 

Jika alif dan ta di akhir suatu lafadz merupakan zaidah atau tambahan, maka ia termasuk dalam anggota jamak muannats salim. 

Di sisi lain, jika alif dan ta tersebut berupa ghairu zaidah atau bukan tambahan, maka isim tersebut tidak termasuk dalam anggota jamak muannats salim.

Kesimpulan 

Dari penjelasan definisi, fungsi, anggota serta contoh jamak muannats salim di atas,

dapat disimpulkan bahwa jamak muannats salim itu merupakan isim atau kata benda yang menunjukkan makna lebih dari dari dua, 

entah itu untuk orang jenis perempuan ataupun untuk benda, yang ditandai dengan tambahan huruf alif dan ta pada akhir kata.

Perlu diperhatikan juga bahwa tidak semua isim bisa dijamak muannats salimkan.

Sebagai contoh, lafadz zaydun tidak bisa diubah menjadi zaydaatun atau zaydaatin karena lafadz tersebut bukan merupakan jenis isim muannats melainkan isim jenis mudzakkar. 

Pengecualiannya adalah jika memang lafadz zaydun merupakan nama perempuan di suatu daerah, maka boleh mengucapkan zaydaatun atau zaydaatin.

Yuk belajar ilmu terbaru seputar bahasa Arab dan Ilmu Al-Quran bersama Pondok Tahfidz Annajah Kampung Inggris Pare. Di sini Anda akan mendapatkan atmosfer dan sensasi belajar yang kondusif serta berbeda dari yang lainnya. 

Tunggu apa lagi? Tunggu apa lagi? Yuk daftarkan diri Anda di Program Bahasa Arab sekarang juga!

Gap year di Podok Annajah