Untuk mendalami pemahaman dalam berbahasa Arab, pengetahuan tentang isim juga perlu ditekankan. Karena perannya yang penting, seorang pelajar harus memahami ketiga jenis isim yang ada yaitu Isim Maqshur, Isim Manqush dan Isim Mamdud.
Pada pembahasan kali ini kita akan berfokus pada penjelasan tentang Isim Maqshur, baik itu definisinya, penggunaannya, jenisnya, maupun contohnya. Mari kita simak dan pelajari bersama !
Definisi Isim Maqshur
Secara bahasa, isim maqshur berasal dari bahasa Arab قصر ـ مقصور yang mempunyai arti diringkas. Ini disebabkan oleh saat dalam keadaan rafa’, nashab dan jer, harakat akhir dari isim maqshur ini tetap atau tidak berubah.
Pada umumnya, tanda i’robnya diringkas atau diperkirakan dengan fathah. Adapun secara istilah, isim maqshur adalah setiap isim mu’rob yang diakhiri alif lazimah yang berada setelah huruf berharakat fathah. Akhiran alif lazimah tersebut berarti pasti diakhiri dengan alif dan tidak menghilangkannya.
Contohnya: فَتَى ، مَلْهَى، عَصَى
Perlu juga diperhatikan bahwa pada keadaan tertentu, misalnya ingin dibentuk menjadi mutsanna atau jamak, alif lazimah tersebut kadang-kadang diubah menjadi ya atau wau. Tidak jarang juga alif lazimah tersebut bahkan dibuang.
Berbicara tentang munqalib, munqalib memiliki munqalib dari wau laksana عَصَا yang apabila ditasniyahkan akan menjadi عَصْوَان. Sedangkan munqalib dari ya laksana فَتَى yang apabila ditasniyahkan akan menjadi فِتْيَان.
Untuk alif mazidah laksana lafadz حُبْلَى berasal dari ٌحَبْل. Alif juga berperan sebagai lihaq atau tambahan untuk menyamakan wazannya dengan lafadz lain.
Contohnya أَرْطَى yang mulhaq dengan lafadz جَعْفَر. Dalam isim maqshur ini, alif biasanya dinamakan alif maqshurah yang berbentuk ya jika jatuh pada urutan ketiga yang peralihannya dari ya dan pada urutan keempat atau lebih.
Ketentuan atau Kaidah I’rab Isim Maqshur
Tanda ‘i’rab isim maqshur pada situasi rafa’, nashab dan jer dengan harakat muqadarrah, yaitu rafa’ dengan dhammah muqaddarah, nashab dengan fathah muqaddarah dan jer dengan kasrah muqaddarah.
Berikut contohnya:
جَاءَ الفَتَى
فعل ماض مبني على الفتح
Al fataa (dengan akhiran ya): فاعل مرفوع وعلامة رفعة ضمة مقدرة على الألف للتعذر
_____
رأيتُ الفَتَى
رأيتُ: فعل وفاعل
Al fataa (dengan akhiran ya): مفعول به منصوب وعلامة نصبه فتحة مقدرة على الألف للتعذر
______
مررتُ بالفتى
مررتُ: فعل وفاعل
الباء: حرف جر
Al fataa (dengan akhiran ya): اسم مجرور بالباء وعلامة جره كسرة مقدرة للتعذر
Anggota dan Contoh Isim Maqshur
Isim maqshur terbagi menjadi dua bagian yaitu qiyasi dan sima’i.
Isim Maqshur Qiyasi
Isim maqshur qiyasi terdapat pada sepuluh isim mu’tal akhir yaitu:
- Pada masdar fiil lazim wazan فَعِلَ. Contohnya: جَوِيَ – جَوًى, رَضِيَ – رِضًا
- Pada wazan فِعَلٍ yaitu jamak dari wazan فِعْلَة. Contohnya: حِلْيَةٌ – حِلًى
- Pada wazan فُعَلٌ yaitu jamak dari wazan فُعْلَةٌ. Contohnya: مُدْيَةٌ – مُدًى
- Pada wazan فَعَل yaitu dari jenis-jenis isim yang menunjukkan arti jamak. Contohnya: قطاة – قُطًى
- Pada isim maf’ul, laksana lafadz مُعْطًى
- Pada wazan مَفْعَل yang menunjukkan masdar, zamanatau makan. Contohnya: مَرْقًى
- Pada wazan مِفْعَل yang menunjukkan isim perangkat. Contohnya: مِكْوًى
- Pada wazan أَفْعَل. Contohnya: أَقْصًى
- Pada wazan jamak muannats wazan أفعلَ للتفضيل. Contohnya: قُصوى – قُصا
- Pada wazan muannats أفعلَ للتفضيل dari lafadz shohih akhir. Contohnya: حسنى حسنأ
Isim Maqshur Qiyasi
Isim maqshur qiyasi merupakan isim yang berada di samping kesepuluh lokasi di atas, yang hanya bisa dihafal dan tidak bisa diqiyaskan.
Contohnya: فتى ، هدى ، حجا.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah contoh kalimat yang ada alif yang bukan termasuk ke dalam isim maqshur:
- Fi’il-fi’il yang diakhiri dengan alif lazimah. Contohnya: دَعَا، يَخْشَى
- Huruf-huruf yang diakhiri dengan alif lazimah. Contohnya: ، إلَى عَلَى
- Isim-isim mabni yang diakhiri dengan alif lazimah, seperti isim isyarah, contohnya: ذَا، تَا. Isim dhorof, contohnya: إذَا. Isim maushul, contohnya: مَا
- Isim mutsanna ketika rofa’. Contohnya: الوَلِدَان. Asmaul khomsah ketika nashob. Contohnya: أبَاك
- Isim maqshur yang diakhiri dengan ta ta’nits. Hal ini disebabkan jika seandainya isim maqshur sudah ditambah dengan ta ta’nits, maka sebagai isim maqshur hukumnya sudah gugur dan bertolak belakang dalam alamat I’robnya.
Contohnya: فَتَى – فَتَاة
Alamat I’rob Isim Maqshur
Berdasarkan nadhom alfiyah, i’rob isim maqshur pada tingkah rafa’, nashob dan jer dikira-kirakan. Berikut contoh yang bisa diperhatikan:
- Saat rofa’ laksana lafadz (جاء الفتَى (بضمة مقدرة
- Saat nashab laksana lafadz (رأيتُ الفتَى (بفتحة مقدرة
- Saat jer laksana lafadz (مررتُ بالفتَى (بكسرة مقدرة
Kesimpulan Yang Dapat Ditarik
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa isim maqshur adalah isim yang diselesaikan dengan huruf alif, baik huruf itu berbentuk ya atau disebut juga alif layyinah, yang sebelumnya berharakat fathah. Alif yang terdapat pada isim maqshur bukanlah alif asli melainkan alif munqalib (berubah) atau zaidah (tambahan).
Ingin mahir Bahasa Arab dengan mudah dan cepat ? Yuk bergabung dan belajar bahasa Arab bersama Annajah!