close
Dauroh Tahsin Tahfidz Ramadhan
Logo Website Annajah
Search

Perbedaan Idgham Bigunnah dan Bilagunnah Beserta Contohnya

perbedaan igdhom bigunnah dan bilagunnah

Table of Contents

Salah satu hukum bacaan yang penting dalam membaca Al-Qur’an adalah idgham. Ini merupakan materi dasar yang harus benar-benar dipahami oleh orang-orang yang menginginkan bacaan Al-Qur’annya benar.

Apabila mempelajari hukum bacaan nun mati dan tanwin, maka kita akan menemukan pembahasan idgham di dalamnya. Secara umum, idgham itu dibagin menjadi dua, yakni idgham bigunnah dan idgham bilagunnah. Bagaimana pembahasan keduanya? 

Langsung saja kita baca dan pahami tulisan di bawah ini.

Definisi Idgham

Idgham, secara bahasa, berasal dari kata “أدغم – يدغم” yang artinya memasukkan. Sementara itu, menurut istilah, idgham ialah penggabungan dua huruf atau memasukan salah satu huruf ke dalam huruf yang lain.

Bacaan yang menggabungkan dua huruf ini disebabkan adanya huruf nun mati atau huruf hijaiyah dalam keadaan tanwin bertemu salah satu huruf idgham. Adapun huruf-huruf idgham tersebut, antara lain:

م، ن، و، ي، ر، ل

Misalnya, apabila ada lafadz min (مِنْ) ketemu lafadz rizq (رِزْقٍ). Tanpa ilmu tajwid, kedua lafadz tersebut hanya akan dibaca “min rizqin”. Namun, apabila lafadz tersebut dibaca dengan ilmu tajwid, maka kedua lafadz tersebut harus dibaca “mirrizqin”.

Dibaca “mirrizqin” karena ada nun mati yang ketemu dengan salah satu huruf idgham, yakni huruf ra (ر). Bacaan dengan cara menghilangkan huruf nun (ن) lalu langsung dimasukkan ke huruf ra (ر) inilah yang disebut sebagai hukum bacaan idgham.

Perbedaan Idgham Bighunnah dan Bilagunnah 

Makna idgham, penulis sudah jelaskan di awal, artinya memasukkan atau meleburkan. Pembagian idgham dalam pembahasan hukum bacaan nun mati dan tanwin dibagi menjadi dua macam, yakni idgham bigunnah dan idgham bilagunnah.

Idgham Bighunnah (Ma’al Gunnah)

Bighunnah artinya dengan dengung. Dengan demikian, idgham bigunnah maksudnya adalah masuk atau melebur dengan mendengung. Dari keenam huruf idgham yang sudah penulis sebutkan di atas, empat di antaranya termasuk huruf idgham bigunnah. Huruf-huruf tersebut, antara lain:

 م، ن، و، ي

Jadi, apabila ada nun mati atau huruf hijaiyah dalam keadaan tanwin bertemu dengan keempat huruf tersebut, maka itu termasuk hukum bacaan idgham bighunnah. Cara bacanya dengan meleburkan nun mati atau tanwin menjadi suara huruf yang ada setelahnya. 

Seolah, huruf idgham tersebut memiliki tanda baca tasydid, sehingga langsung dibaca masuk ke huruf situ. Karena namanya idgam bigunnah, maka bacaannya tidak hanya meleburkan nun mati atau tanwin, tetapi harus juga dibarengi dengan dengungan. 

Tidak heran, idgham bighunnah juga sering disebut dengan idgham ma’algunnah. Maksudnya, adalah masuk bersama dengan dengungan. Suara dengungan tersebut selama dua sampai tiga harakat.

Idgham Bilaghunnah (Bighairi Gunnah)

Bilaghunnah artinya tanpa dengan dengungan. Dengan begitu, idgham bilagunnah adalah masuk atau meleburkan bacaan nun mati atau tanwin ke dalam huruf idgham bilagunnah dan tidak melakukan dengungan.  

Dari keenam huruf idgham di atas, ada dua huruf yang termasuk huruf idgham bilagunnah. Kedua huruf tersebut, adalah:

ر، ل

Jadi, apabila kedua huruf tersebut jatuh setelah nun mati atau huruf hijaiyah dalam keadaan tanwin, maka itu termasuk hukum bacaan idgham bilaghunnah. Sesuai dengan namanya, yakni idgam bilagunnah, maka cara bacanya cukup dengan meleburkan nun mati atau tanwin kepada huruf idgham bilaghunnah,  tanpa harus melakukan dengungan.  Tidak heran, idgham bilagunnah juga sering disebut dengan idgham bighairi gunnah.

Contoh Idgham Bighunnah (Ma’al Ghunnah)

  • اَبِيْ لَهَبٍ وَتَبَّ (Q.S. Al-Lahab: 1)
  • فِيْ جِيْدِهَا حَبْلٌ مِّنْ مَّسَدٍ  (Q.S. Al-Lahab: 5)
  • ٱلَّذِىٓ أَطْعَمَهُم مِّن جُوعٍ وَءَامَنَهُم مِّنْ خَوْفٍۭ (Q.S. Al-Quraisy: 4)
  • وَّجَعَلْنَا سِرَاجًا وَّهَّاجًاۖ  (Q.S. An-Naba’: 13)
  • لِّنُخْرِجَ بِهٖ حَبًّا وَّنَبَاتًاۙ  (Q.S. An-Naba’: 15)
  • الَّذِيْ جَمَعَ مَالًا وَّعَدَّدَهٗۙ (Q.S. Al-Humazah: 2)
  • لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ (Q.S. Al-Qadr: 3)
  • رَسُوْلٌ مِّنَ اللّٰهِ يَتْلُوْا صُحُفًا مُّطَهَّرَةًۙ (Q.S. Al-Bayyinah: 2)
  • يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ (Q.S. Az-Zalzalah: 6)
  • وَبُرِّزَتِ الْجَحِيْمُ لِمَنْ يَّرٰى (Q.S. An-Nazi’at: 36)

Contoh Idgham Bilaghunnah (Bighairi Ghunnah)

  • فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ (Q.S. Al-Ma’un: 4)
  • يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًاۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ (Q.S. Az-Zalzalah: 6)
  • اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ (Q.S. Al-Alaq: 7)
  • وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ (Q.S. Al-Humazah: 1)
  • وَلَلْاٰخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ الْاُوْلٰىۗ (Q.S. Ad-Dhuha: 4)
  • وَيْلٌ لِّلْمُطَفِّفِينَ (Q.S. Al-Muthaffifin: 1)
  • اِنْ كُلُّ نَفْسٍ لَّمَّا عَلَيْهَا حَافِظٌۗ (Q.S> Ath-Thariq: 4)
  • اَيَحْسَبُ اَنْ لَّمْ يَرَهٗٓ اَحَدٌۗ (Q.S. Al-Balad: 7)
  • هَلْ فِيْ ذٰلِكَ قَسَمٌ لِّذِيْ حِجْرٍۗ (Q.S. Al-Fajr: 5)
  • اِنْ هُوَ اِلَّا ذِكْرٌ لِّلْعٰلَمِيْنَۙ (Q.S. At-Takwir: 7)

Demikian pembahasan tentang perbedaan idgham bigunnah dan bilagunnah. Jika kamu ingin memperdalam kemampuan membaca Al-Qur’an termasuk penggunaan tajwid, kursus di Annajah adalah pilihan yang tepat.

Ada banyak pilihan program Annajah yang bisa kamu ikuti, salah satunya Tahsin Mumtaz yang berfokus pada bacaan Al-Qur’an. Yuk gabung di Annajah sekarang!