close
Logo Website Annajah
Search

Inilah Biografi Lengkap Pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud

Inilah Biografi Lengkap Pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud

Table of Contents

Dalam dunia pendidikan khususnya pesantren, salah satu nadzom yang oleh para santri harus dipelajari dan dihafalkan yaitu Nadzom Al Maqsud.

Nadzom adalah tulisan yang disampaikan dalam bentuk syair dan ditulis bait per bait. Tiap bait dalam nadzom menjelaskan sebuah tema yang akan menjadi tema dalam syair tersebut.

Pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud sendiri yaitu Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi. Di pesantren khususnya pesantren tradisional di Indonesia, keberadaan Nadzom Al Maqsud sudah tidak asing lagi.  Kitab ini menjadi teks yang penting untuk dipelajari dan dihafalkan oleh para santri dan tersebar di pesantren – pesantren tersebut.

Dalam tradisi intelektual khususnya di pesantren yang ada di Indonesia, morfologi Arab atau juga disebut ilmu sharaf merupakan syarat mutlak yang harus dikuasai oleh para santri pemula dengan tujuan agar bisa membaca serta memahami teks atau tulisan dalam bahasa Arab.

Pembelajaran morfologi Arab tersebut umumnya akan diikuti dengan pembelajaran ilmu nahwu atau ilmu sintaksis Arab. Ilmu nahwu atau sintaksis Arab sendiri erat kaitannya dengan ilmu sharaf.

Sementara ilmu sharaf sendiri merupakan salah satu cabang subjek ilmu utama dalam ilmu linguistik Arab. Kajian dalam ilmu sharaf yaitu mengenai perubahan bentuk atau derivasi (tashrif) kata ke bentuk kata yang lainnya yang dapat menghasilkan arti dan fungsi berbeda.

Terdapat banyak literatur khususnya dalam ilmu morfologi Arab sepanjang rentang sejarah keilmuan dalam bahasa Arab mulai dari klasik hingga modern.

Kisah Masa Kecil dan Tempat Kelahiran Pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud adalah Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi. Namun, beberapa sumber menyebutkan bahwa beliau hidup antara tahun 1132H sampai 1302H.

Belum tersedia sumber yang menjelaskan tentang kisah masa kecil dan juga tempat kelahiran pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud secara lengkap.  Namun, Kitab Nadzom Al Maqsud merupakan sebuah karya yang luhur dan monumental terutama dalam bidang ilmu sharaf, sebagaimana disebut dalam kitab Rouhusy Syuruh.

Kitab yang merupakan karya dari Syaikh Nu’man atau yang juga populer disebut sebagai Imam Abu Hanifah. Kitab inilah yang pada akhirnya dinadzomkan oleh beliau, Syaikh Ahmad bin Abdurrohim.

Dalam memahami Kitab Nadzom Al Maqsud secara detail dan mendalam, sebelumnya perlu membaca Kitab Al Maqoshid Ash Shorfiyyah sebagai pengantar.

Nadzom Al Maqsud Membahas Tentang?

Dalam dunia pendidikan Islam khususnya pesantren, perubahan bentuk kata disebut dengan istilah Tashrif.  Salah satu Kitab Tashrif yang banyak digunakan oleh para santri di pesantren – pesantren Indonesia yaitu Kitab Nadzom Al Maqsud.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud adalah beliau, Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi. Dalam Bahasa Arab, terdapat begitu banyak kata dasar yang mengalami perubahan ke dalam bentuk kalimat, yang mana kata dasar tersebut dikenal dengan istilah Mashdar.

Dari kata dasar yang disebut Mashdar tersebutlah kata dapat mengalami perubahan ke dalam berbagai bentuk kalimat, misalnya ke dalam bentuk Fi’il Madhi, Amar, Mudhari’, dan sebagainya.

Sementara dalam Kitab Nadzom Al Maqsud karangan Syaikh Ahmad bin Abdurrahim al-Thahthawi, berisi kurang lebih sekitar 113 jumlah syair yang secara keseluruhan pembahasannya dalam kitab tersebut adalah mengenai bentuk kata yang berubah atau perubahan – perubahan kalimat dalam Bahasa Arab.

Dalam kitab Nadzom Al Maqsud yang berisikan hingga kurang lebihnya 113 syair, terbagi menjadi beberapa bab. Pada bab pertama dalam kitab ini, membahas mengenai Fi’il Tsulatsiy, yang artinya fiil yang ditambahkan beberapa huruf, baik itu satu, dua, tiga huruf bahkan lebih.

Sebagai contoh, fa’ala yang terdiri tiga huruf, fa, ain, dan la. Kemudian, kata fa’ala tersebut dapat mengalami perubahan menjadi fa’ ‘ala dengan tasydid huruf ain, menjadi infa’ala, dan bisa menjadi istaf’ala.

Lalu pada bab lainnya, Syaikh Ahmad bin Abdurrahim sebagai pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud membahas mengenai bab Ruba’i Mujarrad atau Ruba’i ‘ala al-Mujarradi wa al-Mulhaqi bih yang juga sering disebut bab Ruba’i dan Ruba’i Mulhaq.

Kemudian, bab yang berisi tentang mashdar wa ma yustaqqu minhu, tsulasi mazid.

Disertai juga dengan pasal tentang Fi Hay`at al-Fi’li al-Madli, tashrif shahih, pasal fi Abniyatin al-Mudlari’ al ma’lum wa al-majhul, dan kemudian ditutup dengan pasal fil fawa’id.

Di bab selanjutnya, pembahasan yang ada di dalam Kitab Nadzom Al Maqsud berisi tentang bab Tsulatsi Mazid. Bab Tsulasi Mazid sendiri menjelaskan tentang fiil yang terdiri 3 huruf dalam kata dasar kemudian ditambahkan huruf tambahan. Bab tersebut juga kemudian terbagi menjadi beberapa bab turunan, yaitu yang pertama fiil tsulasi mazid ruba’i.

Fiil tersebut terdiri 3 huruf dasar yang ditambahkan satu huruf tambahan. Kemudian ada fiil tsulasi mazid khumasi yaitu fiil yang terdiri 3 huruf awal yang ditambahkan dua huruf tambahan. Bab ketiga dari bab Tsulasi Mazid adalah fiil tsulasi mazid sudasi yang artinya fiil yang terdiri 3 huruf awal dengan 3 huruf tambahan.

Dari sedikit mengenai pembahasan yang ada di dalam kitab Nadzom Al Maqsud yang dijelaskan di atas, bisa di ketahui bahwa secara umum, nama fiil yang terdapat dalam kaidah tata bahasa Arab diantaranya, fiil madli, fiil amar, fiil mudlari’, fiil nahy, fiil mudlari’ majhul, dan fiil madli majhul.

Sebagai contoh, Fiil mudlari’ majhul sering dicontohkan menggunakan kata yuf’alu atau yuf’ilu, yang memiliki arti dalam bahasa Indonesia yaitu dilakukan atau diperbuat. Kedua contoh kata tersebut adalah contoh kata kerja yang telah lampau namun masih di lakukan pada masa sekarang.

Jika dirinci secara keseluruhan isi dari Kitab Nadzom Al Maqsud, kitab ini memiliki pembahasan sebagai berikut:

  • Muqadimah
  • Bab fiil tsulasi
  • Bab fiil ruba’i mujarrod dan ruba’i mulhaq
  • Bab fiil tsulasi mazid
  • Bab fiil ruba’i mazid
  • Bab mashdar
  • Bab keadaaan fiil madhi, fiil amr, dan hamzah washol
  • Bab fiil mudhori mabni ma’lum dan mabni majhul
  • Bab fiil amr hadir
  • Bab bentuk isim fa’il
  • Bab bentuk isim maf’ul
  • Bab bentuk shigat mubalaghah
  • Bab tashrifnya fiil shohih
  • Bab faidah-faidah
  • Bab huruf illat dan hukumnya
  • Bab fiil mu’tal, mudho’af, dan mahmuz
  • Bab bentuk isim fail dan maf’ul bina mu’tal
  • Isim fail bina ajwaf
  • Isim fa’il bina naqish
  • Isim maf’ul bina ajwaf dan naqish
  • Fiil amr bina ajwaf
  • Fiil mudhari, amar dan nahi bina muktal
  • Fiil mudhari, amar dan nahi bina lafif mafruq dan maqrun
  • Fiil bina mahmuz
  • Khatimah
  • Penutup

Dari penjelasan di atas mengenai isi pembahasan dan siapa pengarang Kitab Nadzom Al Maqsud, dapat diketahui alasan kenapa kitab ini menjadi salah satu kitab yang penting untuk dipelajari oleh para santri yang menuntut ilmu di pesantren.

Baca juga Inilah Biografi Lengkap Pengarang Kitab Safinatun Najah