close

Apa Yang Dimaksud Dengan Bersanad? Simak Penjelasannya di Sini!

penjelasan sanad hadist

Table of Contents

Sebagai umat yang beragama memang sangatlah penting untuk selalu menambah ilmu terutama mengenai agama.  Pentingnya memperoleh ilmu dari sumber yang jelas dan pasti kebenarannya harus sangat diperhatikan. Apakah anda mengetahui apa itu bersanad? simak penjelasannya dibawah ini. 

Pengertian Bersanad 

Dalam khazanah keilmuan agama Islam ada istilah yang bernama sanad.  Sanad yaitu silsilah keilmuan yang bersambung sampai kepada Rasulullah. 

Sangat penting kedudukan sanad dalam ilmu beragama, banyak para ulama yang terkenal sebagai pakar berkat dari sanad guru-guru mereka.  Tradisi sanad masih sangat kental dilestarikan di berbagai pesantren di Indonesia.

Sanad berasal dari bahasa Arab, sanada-yasnudu-sunuudan yang maknanya bersandar, naik, berpegang (Kamus Al-Munawwir, hlm. 1554).Jika dibaca dalam bentuk tsulasi mazid dengan wazan af’ala menjada asnada-yusnidu-isnadan atau biasa disebut juga dengan isnad maka maknanya membebankan, menopang, menyandarkan, menisbatkan, tergantung pada konteks kalimat (Mu’jam al-Ghaniy).

Secara esensi, sanad adalah sistem yang berfungsi menjaga kemurnian agama.  Perkataan Ibn al-Mubarak mengenai kedudukan sanad, jika saja tanpa sanad, maka seseorang akan mengatakan apa pun yang dia mau bebas semaunya. 

Dalam beberapa kesempatan, Gus Baha menjelaskan bahwa alasan penting bersanad dalam mengaji adalah dikarenakan adanya pemahaman mengenai agama yang hanya bisa didapatkan melalui pembelajaran guru, tidak bisa sebatas dipelajari melalui kitab-kitab tertulis atau dengan cara membaca (otodidak).

Apa Itu Tahfidz Bersanad?

Tahfidz bersanad merupakan penghafal Al – Qur’an 30 juz dengan legalitas ijazah sanad yang menyambung kepada Rasulullah dari Jibril dari Allah SWT.  

Ijazah adalah sebuah kata dari bahasa arab yang berarti” membolehkan “, yang selanjutnya digunakan sebagai istilah dari secarik kertas atau surat legalitas seorang guru atau lembaga instansi sebagai lisensi yang menyatakan bahwa murid atau pelajar tersebut telah menyelesaikan pendidikan dan dibolehkan atau menyelesaikan guru mengajar. 

Sanad merupakan silsilah atau merupakan mata rantai yang tersambung. Jadi, ijazah sanad yang diberikan kepada seseorang secara bermakna : ” Seorang guru yang mengijazahkan / mengizinkan sesuatu kepada muridnya untuk diajarkan sesuai ijazah yang didapatkan dari guru – gurunya dengan rantai rantai guru – guru secara autentik ” .

Belajar ilmu agama tidak cukup hanya dengan membaca buku-buku keislaman, apalagi hanya sebatas terjemahan, menonton video Youtube, atau mendengarkan podcast islam saja. 

Ilmu yang didapatkan dari sosok guru, ulama, maupun ustadz yang jelas dan mempunyai sanad, maka akan menghasilkan ilmu yang mampu menentramkan hati dan menjernihkan akal pikiran, bukan justru menghasilkan perasaan saling menyalahkan.

Menuntut ilmu merupakan kewajiban bagi setiap muslim. Membuat diri menjadi pribadi yang berilmu membentuk diri kita memiliki derajat yang lebih tinggi.  Namun, jika ilmu tanpa memiliki sanad, maka gurunya tidak lain dan tidaklah bukan merupakan setan. 

Hal ini dikarenakan ilmu agama bukan ilmu yang sifatnya coba-coba, tetapi ilmu ini menyangkut perilaku akhlak dunia maupun akhirat.  Salah pengamalan ilmu akan mengantarkan seseorang pada kesesatan. 

Jika ingin memiliki ilmu agama yang benar dan tepat sesuai ajaran sesungguhnya, maka sebaiknya menghadiri majelis taklim yang dibimbing oleh ustaz maupun ulama.

Sanad Al-Quran Ada Berapa?

Seorang ulama ahli bidang Al-Qur’an di Indonesia yang bernama KH Maftuh Bastul Birri dalam Kitabnya yaitu Fudhalā’u Ahāli Al-Qur’ān menguraikan sanad qira’ah atau bacaan Al-Qur’an dari Imam Ashim riwayat Imam Hafsh melalui thariq Imam ‘Ubaid bin Shabah sebagai berikut:

  1. Rasulullah Saw.
  2. Lima sahabat, yaitu: ‘Utsman bin ‘Affan, ‘Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka’ab, dan ‘Abdullah bin Mas’ud.
  3. Imam Abu ‘Abd al-Rahman ‘Abdullah bin Hubaib al-Sulamy al-Kufi
  4. Imam ‘Ashim bin Abi Najud al-Asadi al-Kufi
  5. Imam Abi ‘Amr Hafsh bin Sulaiman bin Mughirah al-Asadi al-Kufi
  6. Imam Abi Muhammad ‘Ubaid bin Shabbah al-Nahsyali al-Kufi al-Baghdadi
  7. Imam Abi al-‘Abbas Ahmad bin Sahl Asynani
  8. Imam ‘Ali bin Muhammad al-Hasyimi (Abul Hasan al-Hasyimi) yang merupakan guru besar Al-Qur’an di Basrah pada tahun 340 H
  9. Imam Abi al-Hasan Thahir bin ‘Abdul Mun’im bin Ghilbun
  10. Imam al-Hafidz Abu ‘Amr ‘Utsman al-Dani
  11. Imam Abu Dawud Sulaiman bin Najah al-Andalusi
  12. Imam Abi al-Hasan ‘Ali bin Muhammad bin ‘Ali bin Hudzail al-Balsani
  13. Imam Abi al-Qasim al-Syatibi al-Dhariri al-Andalusi al-Syafi’i, beliau bernama lengkap Abu Muhammad Qasim bin Fiyyurah bin Khalf bin Ahmad al-Syatibi.
  14. Imam Abi al-Hasan ‘Ali bin Syuja’ bin Salim al-Syatibi
  15. Imam Abi ‘Abdillah Muhammad bin ‘Abd al-Khaliq al-Mishri al-Syafi’i atau lebih terkenal dengan al-Syaikh Taqiyuddin al-Shaigh al-Mishri al-Syafii.
  16. Imam ‘Abd al-Rahman bin al-Mubarok al-Baghdadi, yakni ‘Abd al-Rahman bin Ahmad bin ‘Ali bin Mubarok al-Baghdadi al-Wasithi.
  17. Imam Abi al-Khair Muhammad bin Muhammad al-Jazari al-Dimasyqa al-Syafi’i atau yang masyhur dengan Imam Ibnu al-Jazari.
  18. Imam Ahmad bin ‘Abd al-Rahman al-Umyuthi yakni, Ahmad bin Asad bin ‘Abdul Wahid al-Umyuthi al-Muqri’ yang terkenal dengan Ibn Asad.
  19. Imam Abi Yahya Zakariyya al-Anshari
  20. Syaikh al-Muqri’ Nasiruddin al-Thablawi (Muhammad bin Salim al-Thablawi Nashiruddin).
  21. Syaikh al-Muqri’ Syahadzah al-Yamani adalah ayah dari Syaikh ‘Abdur Rahman al-Yamani, guru dari Syaikh Ahmad al-Sunbathi dan Syaikh Saifuddin al-Fadhali.
  22. Syaikh al-Muqri’ Saifuddin bin’Atha’ al-Fadholi adalah Syaikhul Qurra’ di Mesir pada zamannya. Dikenal sebagai ulama’ yang mendalam ilmunya.
  23. Syaikh al-Muqri’ Sulthan bin Ahmad bin Salamah al-Mazzah
  24. Syaikh al-Muqri’ ‘Ali bin Sulaiman al-Manshur
  25. Syaikh al-Muqri’ al-Hijazi
  26. Syaikh al-Muqri’ Musthofa bin ‘Abd al-Rahman al-Azmiri
  27. Syaikh al-Muqri’ Ahmad al-Rasyidi
  28. Syaikh al-Muqri’ Isma’il Bastini
  29. Syaikh al-Muqri’ ‘Abd al-Karim bin ‘Umar al-Badri al-Dimyathi
  30. Syaikh al-Muqri’ Muhammad Munawwir bin ‘Abdullah al-Rasyad al-Krapyaki al-Jogjawi
  31. Kyai al-Muqri’ ‘Abdul Qadir bin Muhammad Munawwir al-Jogjawi
  32. Kyai Ahmad Munawwir al-Jogjawi
  33. Kyai Muhammad Maftuh bin Basthul Birri 

Mempelajari tahsin bersanad bisa anda mulai dari sekarang. Banyak institusi yang menyediakan program tersebut untuk membantu anda mendalami tahsin dengan cepat dan pengajar yang profesional serta kompeten di bidangnya. 

Pintar-pintarlah memilah ilmu yang diterima karena dengan perkembangan zaman semakin banyak pihak yang ingin menjerumuskan ke jalan yang tidak seharusnya.  Jangan pernah malas belajar.  Teruslah menjadi orang yang haus akan ilmu dan terus mencari keridhaan Allah SWT. 

Menjadikan derajat tinggi di di mata Allah adalah lebih baik daripada hanya sebatas di pandangan manusia.  Sekarang sudah terdapat banyak sekali metode pembelajaran yang bisa anda coba. Akses informasi yang mudah dan pembelajaran yang dimodifikasi semudah mungkin untuk dipelajari sehingga niat untuk malas belajar bisa dimusnahkan.

Marilah kita mulai dari sekarang.

Belajar tahsin lebih lanjut yuk!

Ini informasi Lengkap Program Tahsin Online untuk Akhwat