close
Logo Website Annajah
Search

Sejarah Tasawuf: Awal Muncul dan Perkembangannya

Table of Contents

Sejarah perkembangan tasawuf diketahui bermula pada pertengahan abad 2 Hijriyah. Hal tersebut ditandai dengan munculnya istilah baru ini yang pertama kali dikenalkan Abu Hasyim Al- kufi. 

Tasawuf merupakan bagian dari ajaran Islam yang memiliki asumsi bahwa tasawuf merupakan ilmu yang bisa membina akhlak manusia. Informasi lebih lanjut yuk pelajari sejarah tasawuf di bawah ini.

Awal Muncul Tasawuf

Tasawuf pertama kali muncul di abad 1 dan 2 Hijriyah, sebagaimana yang telah disebutkan di awal tadi. Namun terdapat beberapa versi yang menyebutkan munculnya ilmu tasawuf ini. Beberapa ada yang mempercayai sebenarnya tasawuf sudah ada sebelum zaman Nabi Muhammad SAW sebelum menjadi rasul. 

Namun beberapa ada yang meyakini bahwa ilmu ini muncul setelah kerasulan Nabi. Hal tersebut muncul ketika orang daerah Irak dan Iran baru masuk Islam yaitu sekitar abad ke 8 M. walaupun telah masuk Islam namun hidupnya selalu memelihara kesahajaan dengan menjauhkan diri dari hal-hal yang berbau kemewahan dan kesenangan duniawi. 

Ada yang berpendapat asal usul ajaran tasawuf ini berasal dari zaman Rasul di mana kata ini berasal dari kata suffa yang artinya beranda. Asal usul kata ini berasal dari ahl al-suffa, pendapat lainnya menyebutkan ajaran ini muncul setelah zaman Nabi.

Hal tersebut diungkapkan karena tasawuf muncul saat pertikaian antar umat Islam terjadi di zaman Khalifah Utsman bin Affan serta Ali bin Abi Thalib yang disebabkan karena faktor politik. 

Setelah pertikaian ini muncul berbagai reaksi dari masyarakat yang menganggap bahwa politik serta kekuasaan adalah wilayah yang kotor. 

Masyarakat kemudian melakukan beragam gerakan ‘uzlah yang merupakan penarikan diri dari hingar bingar segala masalah duniawi. Hal inilah yang menjadi pelopor munculnya gerakan tasawuf pada abad kedua Hijriyah. 

Sejarah Perkembangan Tasawuf dari Masa ke Masa

Berikut riwayat perkembangan tasawuf dari masa ke masa:

Pada abad 1 dan 2 Hijriyah

Sejarah perkembangan tasawuf pada abad pertama dan kedua Hijriyah tercermin pada perilaku para sahabat nabi yang mencontoh kehidupan dari Rasulullah dengan serba sederhana. Hidup yang dilakukannya hanyalah semata-mata diabdikan untuk Allah. 

Pada abad pertama ini beberapa sahabat tergolong Sufi berfungsi sebagai maha guru khususnya bagi pendatang yang berasal dari luar kota Madinah. Sahabat yang tertarik terhadap kehidupan Sufi ini di antaranya Ali bin Abi Thalib, Abu Bakar Ash-Shiddiq, Ustman bin Affan, Umar bin Khattab, Salman Al-Farisi, Ammar bin Yasir, dan masih ada beberapa lagi. 

Selanjutnya ada juga ulama sufi lainnya yang berasal dari kalangan Tabi’in. Golongan ini merupakan murid dari para ulama sufi yang berasal dari kalangan sahabat. Tokoh dari kalangan sufi Tabi’in ini di antaranya Al-Hasan Al-Bashri, Rabi’ah Al-Adawiyah, Sufyan bin Said Ats-Tsaury, Syaqieq Al-Balkhiy. 

Pada abad 3 dan 4 Hijriyah

Selanjutnya pada abad ketiga mengalami perkembangan yang sangat pesat. Hal tersebut ditandai dengan munculnya golongan ahli tasawuf yang mencoba mempunyai inti ajaran tasawuf yang telah berkembang pada masa itu. Lalu pada abad keempat ditandai dengan kemajuan ilmu ini yang sudah lebih pesat lagi.

Berbagai usaha maksimal dilakukan para ulama tasawuf dalam mengembangkan ajaran tasawuf. Upaya tersebut dilakukan dengan mengembangkan ajaran tasawuf khususnya di luar kota Baghdad. 

Pada abad kelima Hijriyah

Meski banyak perkembangan yang telah dialami ilmu ini hingga abad keempat. Namun pada abad kelima pertentangan terhadap ilmu ini semakin terlihat. Hal tersebut terlihat dari ditemukannya pertentangan antara ulama sufi dan ulama fiqh. 

Jadi pada abad ini keadaan sudah semakin rawan saat berkembangnya madzhab Syiah Islamiyah yang merupakan maszhab atau paham yang berkeinginan untuk mengembalikan kekuasaan pada pemerintahan keturunan dari Ali bin Abi Thalib. 

Abad 6,7,8 H

Selanjutnya pada abad keenam hingga kedelapan muncul banyak ulama yang sangat berpengaruh terhadap perkembangan ilmu ini yaitu Syihabuddin Abul Futu As-Suhrawardy. Awal mulanya beliau mempelajari ilmu filsafat serta Ushul fiqh terhadap Syekh Al Imam Majdudin Al-Jily di Allepo. 

Abad 9,10 H dan sesudahnya 

Pada abad yang terakhir perkembangan ilmu ini di sinilah tasawuf cukup terlihat sunyi khususnya di dunia Islam. Nasib dari ilmu ini sudah lebih buruk dibandingkan keadaan di abad sebelumnya. Faktor yang menyebabkan runtuhnya ajaran ini disebabkan karena ahli tasawuf telah banyak kehilangan kepercayaan khususnya di kalangan masyarakat Islam. 

Banyak yang beranggapan bahwa ilmu yang ada pada tasawuf ini menyimpang dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Selain itu keberadaan penjajah bangsa Eropa juga mulai menguasai seluruh negeri Islam yang menyebabkan ajaran ini hancur karena dianggap bertentangan dengan paham Nasrani. 

Itulah sedikit penjelasan sejarah perkembangan tasawuf yang perlu diketahui. Semoga dengan mengetahui sejarah ini Anda bisa memahami ajaran yang menjadi bagian dari agama Islam. 

Baca juga: Fiqih Mubadalah: Pengertian, Prinsip, Metode dan Penerapannya